Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024
Kamis, 21 November 2024 | 10:27
Musik sudah menjadi teman setia dalam berbagai momen kehidupan, dari perjalanan hingga bersantai di rumah.
TANGERANGNEWS.com-Future Loundry, brand streetwear asal Bali, lahir dari gerakan subkultur Indonesia yang diinisiasi oleh seniman Ican Harem.
Ican menamai inisiatif ini dengan nama ‘Harem’, yang berfokus pada DIY fashion dan pembuatan merchandise untuk musisi dan brand, baik lokal maupun luar negeri. Brand ini pun tumbuh pesat secara organik.
Pada tahun 2019, desainer-seniman Manda Pinky bergabung, dan sejak saat itu lah Future Loundry berdiri.
Dengan akar budaya Indonesia yang kuat, mereka menghadirkan pandangan segar tentang budaya dan subkultur Asia Tenggara.
Terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para pendirinya di Denpasar, mereka memadukan estetika ekstrim dan sentuhan cheesy yang ikonik.
Brand ini melahirkan imajinasi futuristik tentang busana pasca-apokaliptik Indonesia, menawarkan perspektif baru yang memukau dan memikat bagi para skena streetwear tanah air.
Future Loundry kini telah memantapkan dirinya di dalam skena underground secara global. Brand ini bekerja sama dengan berbagai seniman dan musisi internasional, serta mempertahankan klien seperti Rich Brian, Greentea Peng, Fontaines DC, Ho9909, dan banyak lagi.
Saat ini, koleksi Future Loundry tersedia di Tokyo, Amsterdam, Singapura, dan Berlin.
Dalam debutnya di JF3 2024, Future Loundry mempresentasikan koleksi bertajuk “DEEPSCROLL HEALING” di Summarecon Mall Serpong Tangerang, sekaligus sebagai penutup acara tersebut, Minggu 4 Agustus 2024.
Mengadaptasi kultur internet dan teknologi, koleksi ini mengilustrasikan cara manusia modern mengakses informasi secara cepat dan penuh kebisingan, mencerminkan sikap generasi kini yang menunjukkan sifatnya melalui gaya busana yang penuh ironi.
Nostalgia era digital, post-internet, dan berbagai subkultur global dihadirkan dengan sentuhan unik dalam 53 busana yang memadukan inovasi dan tradisi.
Tema DEEPSCROLL HEALING menggali hiruk-pikuk budaya internet dan teknologi. Koleksi ini terinspirasi dari kebisingan suburb Denpasar, Pasar Kreneng, dan berbagai subkultur global.
Future Loundry mengeksplorasi bagaimana generasi sekarang menampilkan nostalgia era digital melalui busana yang menggabungkan elemen ironi dan eksentrik.
Sebagai brand yang telah mengukir nama di kancah streetwear internasional, sang pendiri Ican Harem melihat JF3 sebagai platform tepat untuk memperkenalkan karya Future Loundry kepada ekosistem mode tanah air.
"Kami ingin mempresentasikan karya-karya kami di tempat dan momentum yang tepat. Melihat sepak terjang JF3 dalam membangun ekosistem fashion di Indonesia, kami percaya JF3 adalah ruang yang ideal," katanya.
Mendukung sustainability dalam proses produksi, Future Loundry menggunakan 70 persen bahan bekas yang diperoleh dari pedagang baju bekas di Pasar Kreneng, Denpasar.
Koleksi ini menggabungkan motif sporty dengan tribal, kaos band metal, grafik anime, dan teknik dekonstruksi yang menghasilkan siluet dan fungsi yang baru.
Bahan-bahan reject dari produksi massal retail juga diolah kembali menjadi karya busana yang unik dan futuristik.
"Kami memilih sustainable karena kami berasal dari kelas ekonomi menengah. Jadi kami pilih sumber bahan dari barang bekas dan reject yang tidak terjual karena paling murah," ujar Ican.
Sedangkan ditanya kenapa lebih memilih langsung debut di luar negeri di banding di Indonesia, Ican mengaku bukan dirinya yang memilih hal tersebut.
Ia juga menilai produknya bisa diterima di pasar luar negeri karena otentik dan original.
"Luar negeri yang memilih kami, bukan kami yang memilih luar negeri. Mungkin karena kami mempresentasikan dengan busana yang otentik, jadi lebih diterima," terangnya.
Dalam pembuatan koleksi ini, Future Loundry melibatkan beberapa figur seperti builder sepeda motor Bingky Bikers, desainer Toton Januar, serta musisi seperti Ramen Girl dan Rendi Denista.
Musik sudah menjadi teman setia dalam berbagai momen kehidupan, dari perjalanan hingga bersantai di rumah.
Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.
Ratusan warga Desa Buaranjati, Kecamatan Sukadiri, berbondong-bondong untuk menyampaikan aspirasinya kepada calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 02, Intan Nurul Hikmah, pada Kamis, 21 November 2024.