TANGERANG-Kesabaran pengusaha tahu-tempe di Kabupaten Tangerang sepertinya sudah habis, mereka pun ikut mogok berproduksi sama dengan pengusaha di Jabodetabek. Aksi itu dipicu sebagai protes kepada pemerintah atas melonjaknya harga kedelai impor yang kini mencapai Rp10.000/Kg.
"Aksi mogok produksi akan berlangsung selama tiga hari, mulai hari ini," ujar Kobar yang tinggal di kompleks pengrajin tahu tempe di Desa Sukabhakti, Curug, Kabupaten Tangerang Senin (9/9/2013)
Kobar menjelaskan, mogok massal produksi tempe-tahu sebagai ajang perlawanan terhadap memlonjaknya harga kedelai.
"Ini bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak becus mengolah swasembada kedelai, sehingga kedelai berpangku pada impor," katanya.
Menurut Kobar, aksi mogok yang dilakukan perajin tempe tidak hanya di Kabupaten Tangerang saja. Tetapi juga diikuti perjain tempe se Jabodetabek-Banten.
"Jika tetap tidak ada perubahan, maka perajin tempe akan melakukan aksi ke Istana negara," katanya.
Sahban perajin tahu di wilayah Cikupa mengatakan, aksi mogok produksi yang dilakukan para perajin menyusul surat edaran dari Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) ke para perajin tempe.
"Ini bentuk solidaritas kami, biar pemerintah tahu, kalau perajin tempe-tahu sedang menderita dengan mahalnya harga kedelai," tandasnya.