TANGERANGNEWS- Pemkot Tangerang mulai ‘gerah’ dengan Pemkab Tangerang yang sejak 1992 tidak juga menyerahkan aset kepada pemilik wilayah yang baru itu. Untuk itu, kemarin DPRD mendesak agar Pemkot Tangerang tidak diam menghadapi Bupati Tangerang Ismet Iskandar dalam meminta aset yang berada di wilayah administratif Kota Tangerang.
Pasalnya, hingga kini sejumlah aset milik Kabupaten Tangerang masih belum diserakan seperti Stadion Benteng, Gedung pekantoran Bupati lama, pendopo Bupati, Gedung Dinas Kesehatan, serta gedung Dinas Peternakan dan delapan dinas lainnya.
"Inikan aneh. Kota Tangerang sudah lama berdiri. Tapi, Pemerintah Kabupaten Tangerang sepertinya enggan menyerahkan aset yang harusnya dimiliki oleh Pemkot," kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine, siang ini.
Padahal aset-aset tidak bergerak tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi kas daerah Kota Tangerang. Salah satu yang menjadi sorotan utama menurut Herry Rumawatine adalah penyerahan Stadion Benteng. Apabila stadion tersebut telah diserahkan kepada Pemkot, Herry mengatakan stadion kebanggaan Persikota Tangerang itu, akan direnovasi menjadi stadion yang memiliki standarisasi nasional. Dengan begitu, perkembangan olahraga di Kota Tangerang pun diharapkan dengan sendirinya dapat maju.“Setidaknya stadion dapat direhab dan dijadikan pusat olahraga di Kota Tangerang,” kata Herry.
Wakil Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Kabupaten Tangerang perihal penyerahan aset yang harusnya sudah diberikan kepada pihak Kota Tangerang. Menurut Arief, Kabupaten Tangerang memiliki komitmen yang positif untuk memberikan hak izin kelola dan kepemilikan kepada Kota Tangerang. Hanya saja memang Kabupaten Tangerang hingga saat ini masih membutuhkan tempat.
“Saya sudah bertemu dengan Wakil Bupati Tangerang. Mereka memiliki keinginan yang sama. Hanya saja, masih ada beberapa ganjalan karena masih ada kebutuhan pakai. Mereka sudah memiliki gedung baru di Tigaraksa,” kata Arief.(Derby Amanda Luthfiny)