Connect With Us

Bocah Lima Tahun Tewas Nyemplung ke sumur di Cikupa

Jangkar | Senin, 28 Oktober 2013 | 22:08

Ilustrasi tenggelam. (tangerangnews / merdeka)


TANGERANG- Dian ,5, bocah di Kampung Pulau Cangkir, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa RT 02/02. Tewas di dalam sumur, Senin (28/10/2013) petang.

"Kejadiannya setelah Dian akan bersih-bersih setelah buang air besar dan menimpa air," ujar Saepudin, tetangga korban.

Saepudin mengaku, dirinya mendengar suara teriakan dari dalam sumur, Sehingga dia penasaran dan berlari menghampiri sumber suara.

"Hanya ada suaranya, tapi korban tidak kelihatan, sebab sumurnya dalam dan gelap," paparnya.

Informasi yang dihimpun,
kronologis yang menimpa bocah malang yang tewas di dalam dalam sumur warga sekitar itu diduga terjadi karena dirinya diduga terpeleset. Sebenarnya, Ibunya sendiri sudah menyiapkan air di ember.

"Kalau kata Ibunya air sudah disediakan, untuk Dian, saat itu Ibu Dian berada di dalam rumah," kata Saepudin.

Kanit Binmas Polsek Cikupa AKP Sudjito mengakui jika bocah berumur 5 tahun meninggal dunia di dalam Sumur. "Informasinya
sudah dievakuasi selama dua jam setelah peristiwa itu terjadi," katanya.

Menurut Sujito kondisi sumur yang gelap diduga menjadi penyebab Dian terpeleset. "Ya bagaimana tidak, kondisinya gelap," terangnya.
OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

PROPERTI
48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

Minggu, 17 November 2024 | 21:50

Klaster Louise, hunian bergaya resort di Tangerang langsung ludes terjual pada tahap satu peluncuran, Sabtu 17 November 2024.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill