Connect With Us

Minimnya Gelanggang Remaja Penyebab Balap Liar?

Dira Derby | Minggu, 23 Februari 2014 | 17:25

Balap Liar di Tangerang (Dens Bagoes Irawan / TangerangNewsd)


TANGERANG-Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum menilai munculnya geng motor sebagai collective violence. Pemicunya, bisa jadi karena ada 'model' sebelumnya sehingga anak muda saat ini cenderung mengadaptasi.
 
 "Ini sebagai bentuk kekerasan kelompok, bukan individu. Bentuknya biasa apa saja, kebetulan dalam kasus ini motor menjadi sarananya," kata Enoch.

Dalam kelompok, kata dia, beban kesalahan akan ditanggung bersama. Dan dalam kelompok, ada norma yang harus diikuti. "Kalau tidak maka mereka akan dikucilkan. Jadi apa yang menjadi aturan kelompok diikuti oleh anggota," ungkapnya.

Tentunya dalam satu kelompok ada sosok yang dominan. Dan sosok dominan itu yang kerap menjadi 'role model' dalam kelompok. Kelompok-kelompok itu kemudian mencari identitasnya.
"Sayangnya ada yang mencari identitas kelompok dengan cara menyimpang," kata Enoch.

Untuk itu penegak hukum harus bertindak tegas. Jika tidak maka fenomena geng motor akan terus marak.
"Polisi harus melakukan razia supaya geng ini tidak menjamur," kata dia.

Sosiolog Raphy Uli Tobing menilai aksi kekerasan yang dilakukan anak-anak muda yang tergabung dalam geng motor ini karena mereka mencari perhatian.
 "Anak-anak muda itu ingin mencari perhatian. Mereka ingin menantang dan menaklukan dengan cara menantang otoritas misalnya aparat keamanan dan warga. Dan cara yang mereka lakukan untuk itu adalah dengan aksi kekerasan," kata Raphy Uli.
 
Dikatakan dia, anak muda memiliki energi banyak. Sehingga membutuhkan sarana untuk melepaskan energi yang besar itu.
"Dulu ada gelanggang remaja sebagai penyalur kegiatan mereka, sekarang sudah jarang," lanjut mantan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta itu. 
 
Uli menambahkan, sekarang anak muda kemana-mana sudah membawa motor masing-masing, jadilah mereka berkelompok dan menyalurkan kegiatan mereka dalam geng motor.
 
Kalau sudah begitu mereka lebih sering melakukan tindakan yang negatif. "Mereka, tidak ada tujuan positif, yang dicari hanya kesenangan. Sehingga mereka tidak pernah memilih calon korbann-ya, mereka berakasi tanpa memilih-milih karena tujuan utama mereka adalah senang-senang," tukas Uli.
 
Dia melihat, aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok pemuda seperti Tangky Boys karena mereka butuh untuk diperhatikan. "Aksi kekerasan ini banyak dilakukan anak-anak muda karena mereka kurang mendapatkan ruang publik untuk interaksi secara beradab. Kedua, mereka masih mencari eksistensi diri," katanya.

Untuk mencegah tindakan anarkis anak muda maka sebaiknya pemerintah daerah lebih banyak menyiapkan ruang terbuka untuk mereka berekspresi. "Dan untuk masyarakat harus juga ditumbuhkan jiwa pengamanan mandiri yang sesuai dengan aturan hukum," tutupnya.
AYO! TANGERANG CERDAS
Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Tak Ada Bocoran, Kemendikdasmen Sebut Soal TKA Berbeda Tiap Perangkat

Selasa, 4 November 2025 | 12:56

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta para siswa yang akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk tidak terpancing mencari bocoran soal.

KOTA TANGERANG
3 WNA di Tangerang Divonis 3 Tahun Penjara Gegara Overstay 2.900 Hari

3 WNA di Tangerang Divonis 3 Tahun Penjara Gegara Overstay 2.900 Hari

Jumat, 14 November 2025 | 18:10

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Tangerang melakukan penindakan yang tegas terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan Tindak Pidana Keimigrasian.

BANTEN
Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Jumat, 14 November 2025 | 18:31

Kementerian Haji dan Umroh telah resmi memublikasikan pembagian kuota haji reguler tahun 2026. Provinsi Banten sendiri mendapat pengurangan kuota hingga ratusan.

BANDARA
Beroperasi Penuh Hari Ini, Penerbangan Citilink Pindah Total ke Terminal 1C Bandara Soetta

Beroperasi Penuh Hari Ini, Penerbangan Citilink Pindah Total ke Terminal 1C Bandara Soetta

Rabu, 12 November 2025 | 19:25

PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) telah meresmikan pengoperasian penuh (Full Operation) Terminal 1C pada hari Rabu, 12 November 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill