Connect With Us

Hi..Ada Mayat Wanita Terbungkus Kain di Pakuhaji

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 25 Maret 2014 | 19:03

Ilustrasi tewas. (tangerangnews / ist)



TANGERANGNEWS.com-Mayat wanita paruhbaya ditemukan di semak belukar,  Desa Kiara Payung, RT 01/02 Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (25/3/2014).

Informasi yang dihimpun, penemuan itu awalnya karena  warga penasaran untuk melihat gumpalan yang tertutup dedaunan dan rerumputan di salah satu pohon pisang di Desa Kiara Payung.

"Baunya menyengat hidung seperti bau bangkai," ujar Furqon (46) warga setempat.

Karena penasaran, Furqon memberanikan diri untuk membuka sarung yang terikat tersebut. "Ternyata ada sesosok mayat perempuan paruhbaya sekita 35 tahun," katanya.

Kapolsek Pakuhaji AKP Edy Kusmanto mengatakan, pihaknya sudah membawa sosok mayat tersebut ke RSU Tangerang untuk dilakukan otopsi dan visum.

"Kami akan terus melakukan  penyidikan untuk mengungkap identitas siapa mayat yang dibungkus kain sarung warna biru itu," ungkapnya.

Edy menjelaskan, mayat yang ditemukan warga tersebut menggunakan kaus berwarna warna hitam dan merah. "Perempuan mayatnya dan menggunakan celana pendek," terangnya.

Pihaknya, kata Edy, belum bisa menyimpulkan apakah mayat itu korban pembunuhan atau bukan. "Masih olah TKP dan mayat masih dilakukan otopsi," tukasnya. (RAZ)

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

PROPERTI
48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

Minggu, 17 November 2024 | 21:50

Klaster Louise, hunian bergaya resort di Tangerang langsung ludes terjual pada tahap satu peluncuran, Sabtu 17 November 2024.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill