Connect With Us

BPOM Gerebek Pabrik Jamu Ilegal di Balaraja

KOKO | Senin, 18 Agustus 2014 | 19:09

Salah satu merk yang masih diproduksi oleh pabrik ilegal di Balaraja. (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Pabrik obat dan jamu ilegal yang berlokasi di Jalan Raya Serang Km 26, Balaraja, Kabupaten Tangerang, digerebek , Senin (18/8) oleh petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang bekerjasama dengan Mabes Polri

Dalam penggerebekan itu,  petugas menemukan 39 jenis obat dan jamu tradisional ilegal berbagai merk  yang sudah siap untuk didistribusikan. Tak hanya itu, petugas juga membawa serta dua orang karyawan yang merupakan penanggungjawab pabrik obat dan jamu ilegal tersebut.

Pantauan dilokasi,  pabrik tersebut tampak tidak memenuhi standar kelayakan berproduksi.  Karena, selain kondisinya yang kumuh dan kotor, cara berproduksi juga menggunakan peralatan yang tidak memenuhi standar kesehatan.

Kepala Pusat Penyidikan Obat dan Makanan BPOM, Hendri Siswadi menjelaskan, dalam operasi ini, kata Hendri, selain menemukan obat dan jamu tradisional ilegal, pabrik pembuatan obat dan jamu tersebut tidak memenuhi standar kesehatan, kumuh dan kotor.

Beberapa merek jamu obat yang berhasil diamankan adalah jamu obat Tay Pin San cap kupu-kupu, obat kuat Spider (laba-laba), obat kuat Wan Tong, obat pelangsing Sulami,  obat perkasa Bala Bali, dan Xian Ling.

“Seperti yang kita lihat, kondisi pabriknya juga tidak memenuhi standar kelayakan dan kesehatan. kita temukan ada 39 icon obat ilegal berbagai merk,” terangnya.

Hendri juga mengatakan, berdasarkan penyelidikan, 39 icon produk ilegal yang berhasil diamankan tersebar hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yaitu di pasar-pasar, warung-warung dan toko obat/jamu di pinggir jalan.

“Produk obat dan jamu yang berhasil kita amankan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kalau pun ada beberapa karyawan yang mengatakan kalau pabrik ini baru beroperasi tiga minggu, kami tidak percaya, karena kami melakukan penyelidikan sudah sejak tiga bulan yang lalu,” tandasnya.

Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM, Endang Pudjiwati menambahkan, obat dan jamu tradisional yang diproduksi tersebut nomor produksi obat jamu tersebut sudah tidak terdaftar di BPOM, karena sudah ditarik peredarannya.

“Semua obat dan jamu yang diproduksi dan berhasil kita amankan, nomornya tidak terdaftar, dan memang sudah ditarik dari peredaran,” kata Endang.Adapun dampak dampak dari obat-obatan tersebut, lanjut Endang, bisa merusak ginjal, jantung, lambung, dan hati.
 
 
 
KOTA TANGERANG
1 Juta Warga Kota Tangerang Diperkirakan Mudik Lebaran 2024

1 Juta Warga Kota Tangerang Diperkirakan Mudik Lebaran 2024

Jumat, 29 Maret 2024 | 18:04

Jumlah masyarakat Kota Tangerang yang diperkirakan akan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga diprediksi sampai menyentuh angka 1 juta penduduk.

WISATA
Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Bulan Ramadan Ada Unjuk Rasa Umami Eats di Tangcity Mal

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:32

Memasuki bulan Ramadan banyak kegiatan-kegiatan digelar, salah satunya ialah Unjuk Rasa.

SPORT
Tangerang Lawan Tangerang, Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persita vs Dewa United 

Tangerang Lawan Tangerang, Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persita vs Dewa United 

Selasa, 26 Maret 2024 | 14:31

Pekan ke-30 BRI Liga 1 musim 2023/2024 akan menyajikan pertandingan antara dua tim yang sama-sama bermarkas di Tangerang, yakni Persita melawan Dewa United.

BANDARA
Kecelakaan Kerap Terjadi di Jalur Perimeter, Pihak Bandara Soetta Sebut Akibat Human Error

Kecelakaan Kerap Terjadi di Jalur Perimeter, Pihak Bandara Soetta Sebut Akibat Human Error

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:54

TANGERANGNEWS.com-Pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyebut kecelakaan yang kerap terjadi di Jalur Perimeter disebabkan karena human error atau kelalaian pengendara.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill