TANGERANG-Petugas BNN menggelar penggeledahan sekaligus rekonstruksi alur pengiriman sabu 800 Kg pada Selasa (6/1) petang. Sabu yang merupakan jaringan Wong Chi Ping WN Tiongkok itu diketahui memanfaatkan jalur laut dengan menyewa perahu nelayan, di Pantai Dadap, Kabupaten Tangerang.
Dalam rekonstruksi itu terungkap, pengiriman dilakukan melalui kapal laut di tengah perairan Kepualuan Seribu. Setelah perahu menyandar di Pantau Dadap, sabu dipindahkan ke sebuah mobil boks.
Petugas BNN bersenjata lengkap, bersama tiga tersangka yang merupakan awak kapal yakni AYD dan ADK mendatangi sebuah kapal dengan nomor MK 6633 J5 No. 905 EX yang telah bersandar di dermaga Dadap.
Petugas BNN tampak menggeledah seluruh ruangan dalam kapal dan merekonstruksi alur pengiriman narkotika sabu 800 Kg itu.
Kepada petugas BNN AYD sang nahkoda kapal menerangkan, dirinya diminta tersangka Wong Chi Ping untuk menemui sebuah kapal di titik koordinat tertentu, atau sekitar perairan Kepulauan Seribu atau jalur kapal internasional untuk menerima barang.
Di kapal yang berukuran lebih besar tersebut, terdapat banyak warga negara Tiongkok yang dengan cepat memindahkan sabu.
Selanjutnya, barang yang disimpan di dalam kabin kapal itu diminta dipindahkan ke sebuah mobil boks yang telah dipersiapkan di dermaga Dadap. Seluruh pengiriman ini dilakukan pada malam hari untuk menghindari pantauan petugas polisi air.
“Saya dari pantai Pramuka, ke titik kordinat yakni kapal yang lebih besar. Sampai di sana, kapal didekatkan dan barang dalam karung yang berisi sabu di lempar. Saya juga dijanjikan menjadi kapten kapal nelayan oleh tersangka,” ujarnya.
Sementara itu menurut Brigjen Pol Dedi Fauzi Deputi Pemberantasan BNN mengatakan, bahwa para tersangka yakni nelayan bertemu dengan kapal besar dan bagus, bahkan dua kali lipat dengan yang digunakan para tersangka dan ABK berisi orang asing. “Mereka lalu melempar karung ke dalam kapal yang diawaki dua orang tersangka,” ujarnya.