TANGERANG- Upaya pemerintah pusat khususnya kementrian pendidikan untuk terus berusaha meningkatkan taraf pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), untuk peralihan dari buku pelajaran berbasis fisik menjadi buku eletronik atau e-book, mendapat beragam reaksi.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar berpendapat, Kementrian harus bisa mengitung dan mempertimbangkan secara matang rencana tersebut sebelum diterapkan nantinya. Zaki meminta agar pemerintah memikirkan bagaimana kesiapan di daerah, tidak hanya dari sisi pemerintahnya saja, akan tetapi juga SDM yang mencakup guru, para murid dan orang tua mereka.
"Menurut saya ini harus dikaji kembali dan harus dilihat faktor kesiapan di lapangan. Selain itu, faktor kesehatan anak jangan sampai terabaikan, pasalnya bila anak harus bergelut dengan tablet selama 8 jam belajar pasti akan berpengaruh untuk kesehatan matanya," kata Zaki.
Zaki menambahkan, Pemkab Tangerang juga harus berhitung cermat terkait anggaran yang harus dipersiapkan jika wacana peralihan dari buku pelajaran berbasis fisik menjadi buku eletronik atau
e-book ini mulai direalisasikan.
"Banyak pertimbangannya, terutama soal anggarannya. Pemkab Tangerang harus berhitung cermat terlebih dahulu. Harusnya
Kemendikbud juga memperhitungkan apakah anggaran daerah itu mampu atau tidak, apabila pemerintah akan menerapkan hal tersebut. Karena dipastikan kesiapan anggaran setiap daerah berbeda-beda,” tukasnya.
Tak hanya itu, kata Zaki, pemerintah juga harus melihat sistem jaringan telkom dan internet disetiap wilayah yang tidak semuanya sudah sempurna. "Bila diterapkan bukan cuma merubah budaya belajar dan mengajar tapi juga sarana telekomunikasinya yang benar-benar harus siap," tegasnya.