TANGERANG-Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat bahwa Tangerang kini rawan akan kasus kekerasan di Kabupaten Tangerang, dimana satu korbannya diperkosa lebih dari enam orang. Hal itu diduga dari mudahnya akses untuk mendapat tontonan yang berbau pornogfrafi, baik melihat langsung atau melalui dunia maya. #Perkosaan Tangerang
Itu semua diketahui setelah Komnas PA mendatangi Mapolresta Tangerang pada Kamis (5/11) siang.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menjelaskan, pihaknya tengah mendampingi tiga korban yang menjadi korban pemerkosaan. Ketiganya yang dibawa ke Mapolresta Tangerang yang masing-masing berinisial A,14, R,15, dan M,12.
"Ketiganya korban pemerkosaan pada bulan September dengan kejadian yang berbeda. Jika ditotal, jumlah pria yang menggagahi ketiganya ada 15 orang lebih," jelasnya. #Perkosaan Tangerang
Arist menuturkan, korban A, yang merupakan warga Desa Kedaung Barat, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang diperkosa oleh enam orang secara bergantian di dalam gubuk.
"Yang korban kedua atas nama R yang paling miris. Dia digilir delapan orang secara terbuka di sebuah lapangan luas di kawasan Periuk, Mekarsari, Kabupaten Tangerang," jelas Arist.
Sementara M, korban ketiga, hanya diperkosa oleh satu orang yang merupakan supir angkot. "Diperkosa di sebuah kebon kosong di daerah Paku Haji, Kabupaten Tangerang. Yang ini memang hanya satu pelakunya, tapi usia korbannya masih sangat belia," kata Arist.
Tiga kasus ini, kata Arist, memiliki kesamaan, dimana semua korban diperkosa sembari diancam senjata tajam, dan dicekoki miras. Selian itu pelaku juga saling kenal dengan korban.
"Kejadiannya juga di kawasan pinggiran kota, seperti Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Kawasan seperti ini memang rawan kekerasan seksual pada anak" tuturnya. #Perkosaan Tangerang