Connect With Us

Popularitas Batik Kabupaten Tangerang Masih Minim

Bambang Surambang | Kamis, 24 Desember 2015 | 09:16

Pengrajin batik Tangerang. (Rangga A Zuliansyah / Tangerangnews)

TANGERANG-Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mewajibkan aparat sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil setempat untuk mengunakan batik lokal agar memiliki ciri khas budaya serta dapat dikenal.

 

"Tujuannya agar lebih populer dan warga mengetahui motif tersebut," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang Syaifullah, hari ini.

 

Syaifullah mengatakan, PNS diharuskan mengunakan batik lokal termasuk saat peringatan HUT Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2015.

 

Sedangkan motif batik Tangerang seperti ayam wareng, topi bambu, dan motif rambutan parakan yang merupakan ciri khas daerah ini. Bahkan motif lainnya dari batik Tangerang adalah benteng pertahanan dan lambang industri serta pertanian serta kera Solear.

 

Selama ini, warga mengenal motif batik dari Cirebon, Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Papua, Sulawesi Selatan, Lampung, Jambi, dan Medan. Namun untuk motif batik lokal seperti ayam wareng atau kera Solear belum dikenal luas di kalangan masyarakat lokal maupun daerah lain.

 

Untuk pengenalan tersebut, maka beberapa pekan lalu dilakukan lomba desain batik oleh aparat Disporabudpar Kabupaten Tangerang di Kantor Pusat Pemerintahan setempat. Demikian pula upaya pengunaan batik itu agar pihak lain dapat mengenal dan juga membantu untuk memajukan usaha para perajin lokal.

 

Meski batik lokal belum diproduksi lebih banyak dan hanya dalam jumlah terbatas, tapi ke depan akan ditingkatkan.

 

Padahal sebelumnya, pihak Disporabudpar Pemkab Tangerang berupaya untuk mematenkan motif batik setempat agar tidak ditiru dan diakui oleh daerah lain dan juga membantu perekonomian para perajin setempat.

Dalam waktu dekat ini pihak Disporabudpar setempat mendatangi kantor Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta meminta penjelasan tentang persyaratan hak paten tersebut. Walau begitu, hak paten terhadap motif Batik Tangerang akan diambil dari hasil lomba cipta dan desain beberapa pekan lalu.

KAB. TANGERANG
Warga Sukadiri Keluhkan Harga Komoditi Pangan, Maesyal-Intan Bakal Lakukan Ini

Warga Sukadiri Keluhkan Harga Komoditi Pangan, Maesyal-Intan Bakal Lakukan Ini

Kamis, 21 November 2024 | 19:52

Ratusan warga Desa Buaranjati, Kecamatan Sukadiri, berbondong-bondong untuk menyampaikan aspirasinya kepada calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 02, Intan Nurul Hikmah, pada Kamis, 21 November 2024.

TANGSEL
Puluhan Truk Langgar Jam Operasional Ditilang di Tangsel

Puluhan Truk Langgar Jam Operasional Ditilang di Tangsel

Kamis, 21 November 2024 | 16:21

Dinas Perhubungan (Dishub) Tangerang Selatan (Tangsel) menilang puluhan unit truk tambang dan barang yang melanggar izin jam operasional di daerah tersebut, Kamis 22 November 2024.

BANTEN
Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Wawan Belum Terima Surat Panggilan Kejati Banten, Pengacara Sebut Kasus Sport Center Sudah Inkrach

Kamis, 21 November 2024 | 20:03

Pengacara Tb Chaeri Wardana alias Wawan, Sukatma angkat bicara terkait terkait pemanggilan kliennya oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten atas kasus dugaan korupsi pembangunan sport center.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill