TANGERANGNEWS.COM-Peristiwa pejabat di lingkungan Kabupaten Tangerang menggampar orang karena persoalan uang sepertinya sudah akan menjadi biasa. Kali ini yang berniat main gampar yaitu Kasubag Protokoler Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Tangerang bernama Sumartono. Persitiwa itu berawal dari adu mulut antara Sumartono dengan dua orang panitia Tangerang Expo, yakni Erna dan Johan.
Sumartono diduga kesal karena dengan keduanya telah mengadu ke Asda IV Iskandar Mirsyad serta Adsa III Didin Syahrudin. Erna menceritakan bahwa honor panitia dalam acara Tangerang Expo, yang digelar pada akhir tahun 2008 lalu, dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Tangerang ke-65 dan menyambut terbentuknya Kota Tangerang Selatan di WTC Matahari Serpong belum dibayar.
Didin lalu memanggil dan meminta Sumartono untuk segera menyelesaikan hak panitia. Sumartono pun mengajak keduanya untuk masuk keruangannya, tetapi bukannya penyelesaian yang diterima pihak panitia malah Sumartono bersikap tidak menyenangkan. Sambil membentak Ibu Erna, Sumartono pun mengatakan akam menggamparnya, " Diam luh, gua gamparluh," ujar Erna mengikuti perkataan Sumartono.
Akhirnya hal itu mengundang para pegawai lainnya dan segera berusaha melerai perkelahianadu mulut tersebut. Edi Murpik selaku Plh Kepala Bagian Humas dan Protokoler melerai dan mencoba memisahkan kedua belah pihak itu.
"Saya sudah mencoba untuk menengahi dan mencoba untuk mengajak beberapa pihak yang terlibat dalam Tangerang Expo utuk mengadakan musyawarah " jelas Edi. Tetapi sewaktu ditanya tentang ancaman yang ditujukan dari Sumartono kepada Ibu Erna dan Johan, edi hanya menjawab kalau dirinya tidak mengetahui hal itu karena dia berada diruangan lain.
Sebelumnya sikap yang sama juga pernah diperagakan atasannya, yakni Bupati Tangerang Ismet Iskandar kepada seorang wartawan Seputar Indonesia bernama Denny Irawan. Ismet kesal setelah ditanya hutang pribadinya ke PDAM Tirta Kerta Rahardja (TKR) sekitar Rp9,2 miliar. (c-07)