Connect With Us

Kejanggalan Pembunuhan Sadis Enno

Denny Bagus Irawan | Selasa, 14 Juni 2016 | 21:00

Andri Wiranova (@TangerangNews 2016 / Raden Bagus Irawan)

TANGERANGNews.com-Sejumlah kejanggalan kasus pembunuhan sadis Enno Parihah,19, karyawati asal Serang, Banten sedikit demi sedikit mulai terungkap. Polisi diminta oleh pihak terdakwa untuk lebih fair dengan menghadirkan Dimas yang ternyata tidak fiktif. 

 

Karena wartawan berhasil menemui Dimas yang sebelumnya disebut memiliki ciri tahi lalat dibagian muka. Hanya saja ketika ditemui wartawan, muka Dimas tidak ada tahu lalatnya.

 

Dimas sendiri telah membantah bahwa dirinya ikut terlibat dalam pembunuhan yang seakan pelakunya memiliki dendam besar kepada Enno hingga harus memasukan perkakas pacul ke dalam alat vitalnya itu. Namun, awalnya meski tidak kenal, Dimas beberapa kali tak bisa mengelak kala fotonya bersama Enno ditunjukan.

 

“Itu bukan tupoksi kami. Itu adalah tugas petugas penyidik dalam hal ini kepolisian untuk mengusutnya,” tutup Andri Wiranofa, Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tangerang kepada wartawan saat ditanya soal Dimas.

 

Sedangkan, terdakwa Rahmat Alim yang masih duduk dibangku SMP pada Kamis (16/6/2016) akan divonis di Pengadilan Negeri Tangerang.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

HIBURAN
Kenapa Kucing Suka Tidur di Alat Elektronik? Ini Alasannya

Kenapa Kucing Suka Tidur di Alat Elektronik? Ini Alasannya

Jumat, 22 November 2024 | 10:42

Bagi para pemilik kucing, pemandangan kucing yang tidur atau duduk di atas alat elektronik seperti laptop atau komputer tentu sudah sangat familiar.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill