Ade yang menjadi saksi saat pesawat Helikopter milik Mabes Polri P-1110 yang mendarat darurat di Kampung Kawaron Girang RT 03/ 04 Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang pada Senin (20/3/2017). Ade pra Rabu (22/3/2017) mengatakan, pil (@tangerangnews 2017 / Mohamad Romli)
TANGERANGNEWS.com-Selamat dari maut, pilot dan awak pesawat helikopter milik Mabes Polri P-1110 yang mendarat darurat di Kampung Kawaron Girang RT 03/ 04 Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, menangis dan sujud syukur karena selamat dari maut.
Seorang ibu rumah tanggga bernama Ade, saksi yang rumahnya tak jauh dari lokasi pendaratan darurat helikopter tersebut mengatakan, salah satu kru pesawat berlari menuju rumahnya untuk meminta tolong dengan kondisi fisik tampak lemas. "Salah seorang kru lari kemudian minta tolong ke warga, pinjam balok," katanya, Rabu (22/3/2017).
Menjelang Magrib, lanjutnya, tiga orang awak helikopter tersebut berkumpul dirumahnya. "Mereka salat Magrib berjamaah di rumah saya," tambahnya.
Setelah salat Magrib , dikatakan Ade, rumahnya ramai dikunjungi warga. Ia pun menyimak cerita dari para seisi awak helikopter tersebut sampai akhirnya mendarat darurat.
"Alhamdulilah bu, saya masih diberi kesempatan hidup, saya bersyukur sekali," ujar Ida menirukan pilot helikopter, Iptu Rino RD. Ida mengatakan, karena selamat dari maut, Iptu Rino langsung sujud syukur dengan berlinang air mata.
"Saya juga ikut terharu, sampai ikut meneteskan air mata," ujarnya. Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (20/3/2017) awak helikopter tersebut berpamitan untuk pulang ke Jakarta. "Jam sembilan malam mereka berpamitan untuk pulang, setelah ramai dan sudah ada petugas lain yang datang," pungkasnya.
Donald Trump resmi kembali ke Gedung Putih setelah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Kemenangan ini diumumkan oleh kantor berita The Associated Press pada Rabu dini hari waktu setempat.
Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.
""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""