TANGERANGNEWS-Erwin Lubis tak henti-hentinya menangis saat petugas dari Puskesmas Curug Mila dan Ita membawa anak ketiganya Muhammad Rizqi ke RSUD Kabupaten Tangerang, pagi ini. Ada perasaan syukur atas kedatangan dua petugas Puskesmas itu ke rumahnya. Tetapi tangisnya harus tumpah tat kala dirinya harus membayar biaya pemeriksaan darah anaknya yang berjumlah Rp120 ribu.
"Saya sudah tidak punya uang lagi, ini uang terakhir saya," ujar Erwin warga Curug di RSUD Kabupaten Tangerang yang bersama istrinya Hendriana.
Erwin menuturkan,dirinya sudah membawa surat keterangan tidak mampu. Tetapi masih saja dikenakan biaya pemeriksaan darah dan USG.
"Padahal saya sudah dijemput oleh petugas dari Puskesmas," ujar warga Kampung Cukang Galih, RT 03/01, Dusun II, Desa Cukang Galih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, kebingungan.
Dirinya mengaku, sejak lahir 5 November 2009 lalu anaknya sakit. Perutnya terus membengkak hingga hari ini.
Kronologisnya, anaknya lahir pada tanggal itu di RS Annisa, di Jatiuwung, Jalan Gatot Subroto, Kota Tangerang kemudian didiagnosis ada kelainan. RS Annisa lalu menyarankan keluarga Erwin untuk memeriksakan anaknya ke RS Usada Insani di Jalan MH Hasyim Azhari, Cipondoh Kota Tangerang. "Disana anak saya didiagnosis tidak mengalami sakit apa-apa. Hanya bawaan lahir," ujar Erwin.
Setelah itu, Erwin kembali memeriksakan anaknya ke RS Annisa karena dirinya mencurigai anaknya terserang penyakit. Alhasil anaknya dirujuk oleh RS Annisa ke RS Harapan Kita di Jakarta Barat. Di RS Harapan Kita itu keluarganya harus membayar biaya perawatan mencapai Rp5 juta.
"Kata pihak RS Harapan Kita, ini perlu di operasi. Dan, kalau pun dioperasi harus ke luar Negeri dengan total biaya mencapai Rp700 juta. Saya bingung untuk operasi di dalam negeri saja tidak sanggup apalagi di luar negeri. Anak saya katanya ada kelainan," katanya.
Hingga saat ini, kata Erwin, belum ada bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dirinya berharap jika memang nanti anaknya harus dioperasi mudah-mudahan bisa dibantu. "Sebab anak saya sakit jantung, sakit empedu, pembengkakan ginjal dan dinding perut tidak terbentuk," jelasnya.
Keluarga itu memiliki tiga anak, yang pertama Anisa Fitri, yang kedua Muhammad Tarmizi Lubis dan yang ketiga Muhammad Rizqi Lubis. Dua petugas Puskesmas Curug , Mila dan Ita mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena keluarga Erwin tidak terdaftar pemegang kartu Jamkesmas. " Dia tidak terdaftar di Jamkesmas, mudah-mudahan bisa teratasi secepatnya," tegasnya.
Pemkab Tangerang Harus Segera
Sementara itu, Achmad Muchlis Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya akan membebaskan seluruh biaya jika memang pasien itu terdaftar di Jamkesmas dan Jamkesda " Kalau belum terdaftar ya mau bagaiama lagi," tegasnya. Dirinya menyatakan, sebaiknya Pemkab Tangerang melalui Dinas Kesehatan segera mendaftarkan keluarga Erwin kedalam daftar Jamkesmas.
"Pasien mengalami congendital atau kelainan sejak lahir saya sudah bicara ke orangtua pasien mengenai pembiayaan memang harus ada Jamkesmas," ujar dia seraya menyatakan kini pasien di rawat di Ruang Kemuning.
(dira)