Connect With Us

Cekcok Mulut, Khusnul Babak Belur Dianiaya Suaminya di Rajeg

Mohamad Romli | Jumat, 3 November 2017 | 16:00

Nurul Fadli, 25, Pelaku pemukulan terhadap istrinya diamankan di Aparat Polsek Rajeg. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Khusnul Khotimah, 22, menderita luka pada bagian wajah karena bertubi-tubi dipukuli suaminya, Nurul Fadli, 25. Akibat pukulan tersebut, hidung korban pun patah dan mengeluarkan darah. 

Peristiwa memilukan tersebut terjadi di rumah korban, Kampung Cambay, Desa Sukatani, Rajeg. Kedua pasangan yang sedang pisah ranjang dan sedang dalam proses bercerai tersebut awalnya hanya terlibat cekcok mulut. Namun rupanya pelaku tak bisa mengendalikan emosi hingga menganiaya istrinya sendiri. 

Kapolsek Rajeg AKP Amabarita membeberkan, Jumat (11/8/2017), niat pelaku mau mengajak makan anaknya yang masih balita. Namun, saat tiba di rumah tersebut, korban tidak sedang berada di rumah karena tengah pergi bersama seorang pria. 

Saat korban tiba di rumah, terjadi percekcokan diantara keduanya, hingga akhirnya pelaku berniat membawa anaknya dari rumah tersebut. Namun upaya pelaku dihalang-halangi oleh korban, hingga akhirnya pelaku melayangkan bogem ke wajah korban. 

Mendapat pukulan bertubi-tubi, korban pun terhuyung dan roboh dengan kondisi luka pada bagian hidung.  "Hidung korban patah dan mengeluarkan darah," ujar  Kapolsek Jumat (3/11/2017).

Setelah melampiaskan emosinya, pelaku kemudian melarikan diri, sementara korban langsung melaporkan kekerasan yang menimpa dirinya ke Mapolsek Rajeg. Setelah hampir dua bulan buron, pelaku berhasil ditangkap, Kamis (2/11/2017).

"Kami tangkap pelaku saat sedang bekerja di salah satunya pabrik di Jatake, Kota Tangerang setelah kami mendapatkan informasi pelaku baru bekerja di sana," tambahnya.

Terkait motif pelaku menganiaya korban, Amabarita belum memberikan keterangan rinci. Ia hanya menduga pelaku tak bisa mengendalikan emosinya karena memendam rasa kesal yang sudah cukup lama sehingga saat kejadian tersebutlah ia melampiaskan emosinya. 

Atas perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan 44 ayat 2 UU No 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga junto Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara atau denda Rp30 juta.

Terkait pelaku yang dijerat pasal berlapis, menurut Amabarita karena pihaknya belum mengetahui status hasil proses perceraian antara korban dengan pelaku. "Pasal 351 KUHP itu untuk jaga-jaga kalau saat kejadian putusan cerainya sudah ada," tukasnya.(RAZ/HRU)

BISNIS
Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, PLN Diapresiasi Komisi VI DPR RI

Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, PLN Diapresiasi Komisi VI DPR RI

Jumat, 5 April 2024 | 06:59

PT PLN (Persero) berhasil mencetak rekor laba tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp 5,99 triliun pada 2020, menjadi Rp 13,17 triliun pada 2021, dan meningkat kembali menjadi Rp 14,41 triliun pada 2022.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

BANDARA
Imbas Erupsi Gunung, AirNav Perpanjang Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado 

Imbas Erupsi Gunung, AirNav Perpanjang Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado 

Kamis, 18 April 2024 | 15:03

Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengalami erupsi dengan ketinggian letusan mencapai 3725 meter di atas permukaan laut pada Rabu, 17 April 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill