TANGERANGNEWS-Junaedi, 16 tahun, warga Kampung Teritis RT 01/05 , Desa Koret, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang ditemukan tewas, kemarin di Kali Cadas.
Penemuan jazad Junaedi itu jelas menepis isu dirinya melarikan diri pasca bentrokan antar suporter sepak bola Persita Tangerang melawan Persikasi Bekasi yang terjadi Jumat (26/03) lalu di Stadion Patriot, Bekasi.
Siswa Madrasah Tsanawiyah Awabin, kelas tiga 3 itu diduga kabur setelah kelompoknya bentrok dengan kelompok suporter Persita lainnya di Kali Cadas, yang kini mayatnya ditemukan.
Pagi kemarin, jazadnya ditemukan oleh warga sekitar kali sekira pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan. Banyak darah keluar dari bagian hidung dan mulutnya. Warga yang menemukannya langsung membawa korban ke Polsek Sepatan.
Menurut keterangan teman korban, Roni, ketika sampai di Kali Cadas, setelah menonton pertandingan, suporter Persita Tangerang itu dilempari batu dengan suporter Persita lainnya. “Kami lalu turun dari kendaraan dan melawannya,” kata Roni, saat ditemui di Polsek Sepatan, Kabupaten Tangerang. Rupanya, kelompok supoter ini kalah dalam tawuran yang tidak dipisahkan polisi.
Akhirnya, rombongan Persita dan korban melarikan diri melewati jembatan kayu di kali tersebut. Namun karena rapuh, jembatan itu ambruk. “Kami tidak tahu apakah saat itu Junaedi terjatuh ke dalam kali atau tidak, yang jelas kami mengira dia (Junaedi) kabur ke arah lain,” ungkapnya.
Meski begitu, Roni mengaku, dirinya sempat curiga karena usai peristiwa tersebut, Junaedi tidak pulang. “Tadi pagi (Minggu) saya samper ketrumahnya tapi tidak ada, kata orangtuanya belum pulang. Saya jadi kepikiran Junaedi kenapa-kenapa, ternyata benar dia meninggal,” tambahnya.
Sementara Kapolsek Sepatan Tamat Surita menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaaan terhadap jenazah korban terkait adanya darah yang keluar dari mulut dan dan hidung korban. Pasalnya, kata dia, belum dipastikan apakah luka tersebut ada sebelum atau setelah korban tenggelam. “Kita belum ketahui penyebab korban tewas, apakah ada unsur kekerasan atau tidak,” tegasnya. (rangga)