TANGERANGNEWS- Perusahaan-perusahan yang ada di Kota dan Kabupaten terancam dengan hadirnya produk produk Cina akibat berlangsungnya perdagangan Bebas Cina dan Indonesia atau China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA). Pasalnya, harga yang ditawarkan produk Cina jauh lebih murah dibanding harga produk lokal.
“Cukup terancam karena dasarnya masyarakat Indonesia termasuk Kota dan Kabupaten Tangerang lebih menyukai barang murah ketimbang kualitas,” ujar Riden Hatta Majis Ketua cabang Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota dan Kabupaten Tangerang ketika Muscab FSPMI di Jatake, Minggu (28/3).
Oleh karena itu, FSPMI mendesak agar pemerintah pusat melakukan regulasi-regulasi yang melindungi pungasaha lokal seperti menurunkan pajak untuk perusahaan sehingga kemungkinan untuk PHK buruh bisa berkurang.
Selain CAFTA, FSMI juga akan mendesak pemerintah pusat untuk mengesahkan UU Badan Penyelenggara Jaminan Social (BPJS) sebagai wadah untuk melindungi Jamsostek yang selama ini berada dalam naungan BUMN.
Menurut Riden, selama ini wadah dari Jamsostek tidak memihak kepada buruh namun lebih kepada profit oriented pemerintah yakni melalui BUMN. Diharapkan nantinya, tambah Riden, wadah dari UU BPJS bukan lagi BUMN tapi wali amanah atau Tripartit dimana ada unsure pemerintah, pengusaha dan buruh.
“Kami akan kerahkan puluhan ribu massa dari Kota dan Kabupaten Tangerang tanggal 5 ke pusat untuk mendesak UU itu disahkan “ pungkas Riden.(rangga)