Connect With Us

Curhat Warga Binong ke Anggota DPRD: Pak Dewan, Kenapa KTP Saya Belum Jadi?

Mohamad Romli | Sabtu, 7 Juli 2018 | 16:55

Miptahuddin (batik cokelat) saat reses di Perumahan Sari Bumi Indah, Binong, Sabtu (7/7/2018). (TangerangNews.com/2018 / Mohamad Romli)

 

TANGERANGNEWS.com-Reses anggota DPRD Banten Miptahuddin di Perumahan Sari Bumi Indah, Blok D4, RT 05/17, Kelurahan Binong, Curug dihujani curhat ibu-ibu, Sabtu (7/7/2018).

Reses itu pun dijadikan kesempatan ibu-ibu untuk menumpahkan unek-uneknya kepada anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Banten itu.

"Pak Dewan, saya mau tanya, kapan KTP saya jadi?," tanya Sukesih, warga setempat yang berseloroh saat peserta diberikan kesempatan bertanya.

"Soal KTP ini jadi persoalan nasional, karena Kemendagri sempat kehabisan blanko KTP Elektronik," Jawab Miptah.

Sukesih pun membeberkan, ia sudah melakukan perekaman KTP elektronik sejak awal, namun hingga saat ini, KTP tersebut tak kunjung diterimanya.

"Anak saya sudah tiga kali ke kecamatan, namun belum jadi juga. Kesel banget saya," tambah Sukesih.

Suasana pun menjadi riuh, bahkan beberapa ibu-ibu mulai menimpali curhat Sukesih itu.

"Pelayanan Disdukcapil di Kabupaten Tangerang mah lelet," timpal seorang ibu lainnya.

Miptahuddin yang didampingi salah satu staf Kelurahan Binong dalam reses tersebut pun berpendapat, jika jumlah penduduk Kelurahan Binong sudah terlalu padat. Menurutnya, saat ini jumlah penduduk Binong sudah mencapai 70 ribu jiwa.

"Saya mengusulkan Kelurahan Binong ini sebaiknya dipecah menjadi dua, karena dengan jumlah sebanyak itu, pelayanan kelurahan pun tidak akan maksimal," ujar Miptah lagi.

Bahkan, ia menyebut jumlah penduduk kelurahan Binong itu terpadat di Indonesia.

"Solusinya, Kelurahan Binong dipecah," tegasnya.

Selain soal KTP, dalam reses itu juga warga menyampaikan persoalan lainnya, diantaranya soal banjir hingga jalan lingkungan yang belum diperbaiki.(RMI/HRU)

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

HIBURAN
Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024

Dengarkan di Sini, 10 Aplikasi Musik Online Terfavorit 2024

Kamis, 21 November 2024 | 10:27

Musik sudah menjadi teman setia dalam berbagai momen kehidupan, dari perjalanan hingga bersantai di rumah.

WISATA
Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Pengunjung Ini Kaget Bayar Karcis Parkir Rp75 Ribu di Pantai Anyer Serang Banten

Kamis, 21 November 2024 | 07:57

Seorang pengunjung terkejut saat harus membayar karcis parkir sebesar Rp75 ribu ketika tengah berwisata di objek wisata pantai di Serang, Banten.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill