TANGERANGNEWS.com-Ratusan santri di Kabupaten Tangerang menggelar aksi mengecam Fadli Zon yang karena puisi berjudul Doa yang Ditukar dianggap telah menghina ulama senior KH. Maimoen Zubair.
Aksi yang digelar di depan Kantor Bawaslu Kabupaten Tangerang itu dilakukan usai salat Jumat, sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (15/2/2019).
Massa aksi yang menamakan diri Aliansi Santri Tangerang (Alsata) itu membawa berbagai alat peraga aksi, satu persatu massa aksi berorasi di atas mobil komando. Sementara beberapa alat peraga bertuliskan kecaman terhadap Wakil Ketua Partai Gerindra itu diantaranya 'Adili Fadli Zon', 'Minta Maaf atau Kualat Kau', 'Fadli Zon Harus Mundur dari Semua Jabatan'.
Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tangerang Khoirun Huda mengatakan, sikap Fadli Zon sebagai pejabat publik sangat tidak pantas.
"Satu puisi yang menurut kami karya yang sangat buruk. Penghinaan terhadap kyai kami meskipun tidak disebutkan secara langsung. Tapi buat kami, ini sebuah penghinaan, perilaku yang buruk" beber Huda.
Masih kata Huda, tindakan Fadli Zon dengan puisi yang berjudul Doa yang Ditukar itu justru memicu keresahan dan kegaduhan publik disaat semua pihak tengah berusaha menjaga sitiasi kondusif menjelang Pilpres
"Apa yang dilakukan Fadli Zon telah menabrak batas-batas kesopanan dan kesantunan," tegasnya.
Ia juga menambahkan, dipilihnya Bawaslu sebagai lembaga Pengawas Pemilu untuk menindaklanjuti aspirasi santri itu karena Fadli Zon adalah Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, juga caleg DPR RI.
"Kami menuntut Bawaslu mengambil tindakan atas perilaku Fadli Zon yang telah menghina ulama," tukasnya.
Diketahui, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, kembali membuat puisi yang menyindir situasi sosial politik. Puisi berjudul Doa yang Ditukar itu diunggah dalam akun twiternya @Fadlizon.(MRI/RGI)