TANGERANGNEWS.com-Revolusi industri 4.0 menjadi tantangan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang. Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang pun telah melakukan serangkaian terobosan untuk menyongsong era digital tersebut.
Dikatakan Kepala Dindik Kabupaten Tangerang Hadisa Mansyur, salah satu program yang tengah digencarkan seiring dengan era 4.0 adalah Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Program ini diyakini dapat merevitalisasi fungsi sekolah yang semata-mata bukan sekedar tempat menimba ilmu pengetahuan, melainkan juga ruang belajar dan bermain yang menyenangkan warga sekolah.
"GSM ini sangat luar biasa, karena sekolah sejatinya menjadi rumah kedua yang menghadirkan suasana nyaman peserta didik, sehingga mereka merasa betah berada di lingkungan sekolah," ungkap Kadis Hadisa disela-sela peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dipusatkan di Lapangan Maulana Yudha Negara, Puspemkab Tangerang di Tigaraksa, Kamis (2/5/2019).
Lanjut Hadisa, upaya tersebut sejalan dengan amanat Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang berpesan agar kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Tangerang semakin ditingkatkan.
"Pada saat upacara tadi, Pak Bupati berpesan agar terus terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di Kabupaten Tangerang. Amanat beliau tentu sangat kami perhatikan karena sejalan dengan visi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang," bebernya.
Terkait dengan tantangan pendidikan di era 4.0, Hadisa menyampaikan bahwa dunia pendidikan dihadapkan dengan tantangan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang jika dimanfaatkan secara positif, dapat menumbuhkan iklim belajar yang semakin baik.
"Pemanfaatan teknologi informasi bagi dunia pendidikan telah menjadi sebuah keniscayaan, contohnya sekarang ujian nasional sudah berbasis komputer. Sehingga tantangan kami adalah menyediakan fasilitas yang dibutuhkan sekolah," ucapnya.
Selain itu, pada konteks Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pemanfaatan teknologi disebutnya dapat membantu proses belajar lebih semakin efektif, karena dapat memacu kreativitas peserta didik untuk menggali pengetahuan lebih luas.
"Kalau dulu sumber referensi semata-mata hanya buku, sekarang tidak lagi. Sumber-sumber pengetahuan di internet bisa dijadikan bahan untuk memperluas pengetahuan. Ladang pengetahuan ini bisa kita manfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan siswa," paparnya.
Dalam peringatan Hardiknas 2019 ini, kata Hadisa, berbagai kegiatan yang dikemas diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran. Diantaranya berbagai lomba untuk menguji pengetahuan siswa, gerak jalan hingga pameran.
"Kami yakin, kualitas pendidikan yang baik serta merta akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ini komitmen kita bersama," tukasnya.
Senada, Ketua Pelaksana Hardikanas Dindik Kabupaten Tangerang 2019 Wawan Setiawan mengatakan di era 4.0 ini pendidikan harus semakin berkembang untuk menjawab kebutuhan yang semakin kompleks.
Pendidikan dikatakannya selain membekali siswa dengan pengetahuan, juga keterampilan sebagai bekal setelah lulus sekolah.
"Para pendidik harus memberikan dan memanfaatkan sesuatu yang baru untuk menjadikan anak anak memiliki keahlian," ucapnya.
Ia juga berharap, di era 4.0 dunia pendidikan berevolusi untuk menjawab tantangan sekaligus peluang yang semakin terbentang luas.
"Harapan kami dunia pendidikan menjadi lebih baik di era revolusi industri 4.0 ini. Di era ini, dunia pendidikan harus berubah, sekolah menjadi ruang proses pembelajaran. Pembelajaran juga ditingkatkan ke era digital, sehingga lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Kemudian kompetensi kelulusan bisa meningkat," tukasnya.(ADV)