TANGERANGNEWS.com-PT. Adis Balaraja memperketat protokol kesehatan menyusul adanya seorang buruh berinisial A,31, yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 pada hasil Swab tes pertama. Meski pada akhirnya buruh tersebut dinyatakan negatif virus Corona pada hasil swab tes kedua, Rabu (17/6/2020). Kini buruh tersebut sudah menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Ya, hasil swab tes kedua seorang buruh PT. Adis Balaraja negatif COVID-19," kata Hendra Tarmidzi, Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, yang juga sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).
Lanjut Hendra, buruh pabrik sepatu yang merupakan warga perumahan Vila Balaraja ini, sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Tidak lagi menjalani perawatan di Rumah Singgah COVID-19 Griya Anabatic, Kelapa Dua. "Sebelumnya hasil swab tes pertama memang positif hasilnya. Tapi tes kedua hasilnya negatif, jadi isolasi mandiri dirumahnya mulai Kamis ini (kemarin)," jelasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Direktur PT. Adis Balaraja, H. Nunung Riyanto mengatakan, terkait pandemi COVID-19, pihak perusahaan sudah memperketat protokol kesehatan. Diketahui, pabrik yang memproduksi sepatu merk ternama ini memiliki buruh sekitar 8.300 orang. Bahkan ketatnya SOP di PT. Adis Balaraja diadopsi di dua negara yakni Sri Lanka dan Pakistan.
"Terkait pandemi COVID-19 ini, sebelum penerapan PSBB, kami perketat sistem protokol kesehatan. Kami sudah menyiapkan Satgas COVID-19 sebanyak 300 orang. Untuk menjalankan SOP pencegahan COVID-19 di pabrik. Mulai dari karyawan berada di jalan kawasan menuju pabrik kami selalu ingatkan untuk jaga jarak atau social distancing," jelasnya.
Selain itu, kata Nunung, manajemen juga mewajibkan para pekerja untuk memakai masker. Awalnya, diberikan masker untuk karyawan dua, agar bisa untuk cadangan atau ganti. Hingga kini para karyawan atau buruh memiliki stok masker sendiri.
"Kami juga menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun di setiap penjuru pintu masuk perusahaan. Sebelum masuk juga karyawan dicek suhu tubuhnya. Kalau hasilnya meragukan bisa dicek lagi untuk memastikan, ada alatnya," jelasnya.
Menurut Nunung, Satgas COVID-19 setiap hari memantau atau mengawasi pegawai, serta memberikan arahan kepada seluruh karyawan. Bahkan, Satgas juga setiap pagi melakukan apel dan mengevaluasi pelaksanaan SOP penaganan COVID-19. Kata dia, di lokasi PT Adis ada dua pabrik, dengan jumlah buruh sekitar 8.300 orang.
"Kami juga mengurangi kepadatan buruh, dengan membagi jam masuk yakni pukul 07.00 WIB dan 07.30 WIB. Karyawan yang sakit batuk dan pilek juga diminta istirahat dan berobat. Bahkan bagi yang suhunya 37,2 kami minta ke klinik untuk istirahat dan diberi obat, jika masih tinggi maka diminta untuk pulang," jelasnya. (RMI/RAC)