TANGERANGNEWS.com-Grup Rumah Sakit Siloam menurunkan harga test Serologi untuk melacak antibodi reaktif terhadap adanya virus COVID-19, dari Rp200 ribu menjadi Rp120 ribu per orang.
Penurunan harga ini atas kerjasama antara Siloam Grup dengan unit usaha yang berada di bawah naungan Lippo Group.
Diantaranya seperti Lippo General Insurance, Bank Nobu, Lippo Mall Indonesia, Matahari Department Store, Hypermart, First Media, Berita Satu, dan Maxx Coffee.
"Program tes serologi antibodi Rp120 ribu ini kami namakan 'Merdeka dari COVID-19. Harga khusus ini berlaku sampai 18 September mendatang," ungkap Caroline Riady, Wakil Direktur Utama Siloam Hospitals Group, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/9/2020).
Pemotongan harga di bawah aturan pemerintah ini sebenarnya bertujuan untuk menjangkau seluruh kalangan masyarakat yang ingin mengecek dirinya.
Sehingga bisa membantu pemerintah untuk melakukan skrining awal terhadap pencegahan penularan COVID-19.
“Salah satu langkah preventif yang penting adalah pelaksanaan skrining. Untuk mendukungnya, Siloam Hospitals telah menyediakan pilihan tes serologi antibodi yang terjangkau," tutur Caroline.
Sementara, tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab ini, merupakan tes antibodi total yang relatif cepat dan berakurasi tinggi, serta dapat dilakukan baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit.
Sama seperti tes rapid, tes serologi antibodi ini mendeteksi antibodi seseorang untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi oleh SARS-CoV-2 atau belum.
Namun, tes serologi antibodi tersebut memiliki kelebihan karena pengerjaan tes dan deteksinya dilakukan oleh instrumen robotik.
Hal ini membuat tingkat sensitivitas mencapai 100 persen yang berarti hampir tidak ada kasus positif yang tidak terdeteksi.
Selain sensitivitas yang tinggi, keunggulan lain yang diklaim dari tes serologi antibodi ini adalah tingkat spesifisitas lebih dari 99.81 persen.
Lalu juga tanpa gangguan atau cross reaksi dari virus flu biasa dan coronavirus lain selain SARS-CoV-2.
Dengan demikian, tes ini dapat mendeteksi antibodi yang timbul dari paparan SARS-CoV-2 atau COVID-19 secara lebih pasti. (RAZ/RAC)