TANGERANGNEWS-Aksi kebrutalan massa dengan cara main hakim sendiri terjadi kembali di Kabupaten Tangerang. Rupanya pada Sabtu (21/8) sekitar pukul 21.45 WIB. Bukan satu pria yang tewas, di lokasi lain, yakni di Kampung Nambo, Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang pria tanpa identitas juga ditemukan tewas setelah dikeroyok massa.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Kabupaten Tangerang Kompol Arief Setiawan mengatakan, pada malam Sabtu (21/8) telah terjadi dua aksi massa di lokasi yang berbeda, namun satu motif, yakni soal dugaan penculikan anak. "Yang pertama di Kecamatan Kresek, yang kedua di Kampung Nambo, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang," tutur Arief, kepada wartawan, hari ini.
Menurut Arief, korban pria yang pertama dibakar hidup-hidup oleh warga Kresek setelah disiram bensin. Sedangkan korban yang kedua diseret dengan mobil setelah sebelumnya dikeroyok warga. "Kedua korban atau orang yang diduga pelaku penculikan oleh warga belum diketahui identitasnya, alias masih mr X," tuturnya.
Menurut salah seorang warga setempat, Rohmi, 42, pengeroyokan tersebut dilakukan warga karena merasa cemas dengan adanya isu penculikan anak dibawah umur oleh orang tak dikenal di kampungnya. “Isu itu ada sejak tiga minggu yang lalu. Katanya peristiwanya terjadi di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Jadi isunya ada laki-laki yang meculik anak belasan tahun untuk diambil organ tubuhnya seperti jantung, mata dan ginjal,” ungkapnya.
Rohmi menambahkan, meski di kampungnya belum pernah terjadi peristiwa penculikan yang dimaksud, isu tersebut membuat warga menjadi cemas sehingga lebih waspada terutama pada orang tak dikenal yang masuk kampung. “Kalau ada orang asing yang bawa tas pasti dicurigai. Dia pasti ditanya warga. Nah kalau begitu harus dijawab, kalau lari pasti dikeroyok. Peristiwa yang semalam itu terjadi lantara pria itu lari saat ditanya baik-baik oleh warga,” katanya.
Sebelumnya, pada 17 Agustus 2010 lalu di Cikande, Cisoka Kabupaten Tangerang. Seorang wanita paruh baya diduga sebagai pelaku penculikan diamuk massa lantaran telah menggendong bayi warga sekitar. Namun setelah polisi mengecek kejiwaan perempuan itu, polisi memastikan wanita tersebut adalah Ningsih warga Mauk, Kabupaten Tangerang yang mengalami ganguan jiwa.
(rangga/dira)