TANGERANGNEWS.com- Asan warga RT 2/2 Kampung Cangkudu, Desa Kubang Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang curhat, keluarganya hanya menerima bantuan sosial hanya sekali.
“Kok saya baru menerima bansos cuma satu kali dari ATM BRI. Sementara warga lain hampir setiap bulan dapet sebesar Rp600 ribu. Saya sudah lama baru dapet satu kali, mohon infonya untuk masalah bansos ini,” kata Asan kepada TangerangNews.com, Selasa (8/12/2020).
Asan adalah seorang driver taksi online, dirinya merupakan korban PHK yang terkena dampak akibat COVID-19. “Saya korban PHK, pabrik tutup karena virus ini. Saya bingung bansos kok seperti ini, banyak di RT saya yag hanya dapat sekali doang,” kata Asan.
Sementara itu, bansos yang dikorupsi membuat Sudrajat bertanya. Pengusaha kecil ranjang boneka berbie itu kecewa karena baru sekali dia menerima bantuan.
“Selamat pagi bpk/ibu. Saya warga RT 04/02 desa Sentul Jaya Balaraja, Kabupaten Tangerang. Ingin melaporkan bahwa istri saya a/n DIAH RUSDIATI Alamat sama penerima Bansos COVID 19 via atm Bank BRI. Namun, hingga bln Desember ini baru sekali menerima bantuan tersebut. Untuk itu saya harus melapor kemana pak. Trmksh sebelumnya,” tulis Sudrajat kepada redaksi TangerangNews.com, Senin (7/12/2020).
Jeritan rakyat seperti Sudrajat tak hanya menyoal dikuranginya jatah paket bansos, tetapi juga tak mengalir lagi ke rekening sang istri.
“Saya berharap ada kejelasan,” tambah Sudrajat.
Menteri Sosial Juliari P Batubara ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana bantuan sosial Covid-19. Dia diduga menerima Rp10 ribu dari Rp300 ribu per paket sembako untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020.
Padahal, bansos dibutuhkan masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi. Sejak awal penyaluran, setiap keluarga yang memasuki kriteria penerima bansos akan mendapatkan bansos berupa paket sembako atau uang tunai senilai Rp600 ribu per bulan atau paket sembako dan uang tunai senilai Rp300 ribu sebanyak dua kali dalam setiap bulan.