TANGERANGNEWS.com-Aksi terorisme di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi perhatian Anggota DPD RI Provinsi TB M Ali Ridho Azhari.
Untuk mecegah paham radikalisme mempengaruhi generasi milenial, khususnya santri di pondok pesantren, Ridho mendorong mereka untuk menjadi atlet olahraga atau pengusaha muda.
Hal ini disampaikannya saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) yang diikuti puluhan santri Tangerang, di Troy Cafe, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.
"Karena itu dalam sosialisasi ini kita hadirkan orang-orang dari Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina) dan
Idepreneurs. Diharapkan para santri bisa mencoba hal-lah baru," jelas Ridho.
Menurutnya, paham radikalisme yang masuk ke ponpes terjadi selain karena kurangnya pengawasan dari organisasi masyarakat (Ormas) islam, juga kurangnya kegiatan lain di luar belajar agama.
"Perlu juga kegiatan yang menyenangkan. Olahraga tradisional salah satunya. Sehingga mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh radikalisme," ungkap Ridho.
Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina) Yahya mengatakan, di era milenial ini sudah banyak yang suka olahraga tradisional karena daya tarik dan banyak manfaatnya.
"Makanya kami mendukung Senator dengan kegiatan ini bisa mengajak para santri jadi atlet olahraga tradisional. Saya bersedia mengajarkannya ke pondok-pondok pesantren," tegasnya.
Ketua Idepreneurs Prianto Indra mengatakan para santri juga bisa diarahkan menjadi pengusaha. "Bersama dengan para milenial kita bisa dikusi dan mencari ide di sini. Kegiatan ini bisa jadi wadah yng bagus," ungkapnya. (RAZ/RAC)