Connect With Us

Polisi Sangkal Mahasiswa yang Dibanting saat Demo Kondisinya Memburuk

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 15 Oktober 2021 | 13:38

Tangkapan layar aparat polisi melakukan tindakan represif kepada mahasiswa dalam pengamanan aksi demo di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu 13 Oktober 2021. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com-Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro menyangkal bila kondisi kesehatan M. Faris Amrullah, 20, mahasiswa yang dibanting Brigadir NP saat aksi unjuk rasa di kantor Pemkab Tangerang, memburuk. 

"Ingatkan dan sampaikan, jangan terpancing berita hoax. Kita bawa yang bersangkutan untuk medical check up," ujarnya, Jumat 15 Oktober 2021.

Menurutnya, sehari setelah kejadian tersebut, Faris masih pergi ke kampusnya di Serang Banten, untuk kuliah. 

"Siang kuliah dan ujian di UIN Serang, kok (diberitakan) kondisinya memburuk," kata Wahyu.

Kondisi Faris yang terbaring di kasur rumah sakit, hanya untuk istirahat. Untuk kemudian hari ini dijadwalkan medical check up secara menyeluruh. 

"Kita sengaja, Bupati dan saya membawa yang bersangkutan untuk medical cek up dan harus istirahat di RS Ciputra. Itu inisiatif kita, untuk berikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk Faris," pungkasnya.

BANTEN
Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Jumat, 14 November 2025 | 18:31

Kementerian Haji dan Umroh telah resmi memublikasikan pembagian kuota haji reguler tahun 2026. Provinsi Banten sendiri mendapat pengurangan kuota hingga ratusan.

BISNIS
Genap 19 Tahun, Paramount Enterprise Perkuat Kiprahnya di Properti Kesehatan dan Perhotelan

Genap 19 Tahun, Paramount Enterprise Perkuat Kiprahnya di Properti Kesehatan dan Perhotelan

Jumat, 14 November 2025 | 10:52

Memasuki usia ke-19 tahun, PT Paramount Enterprise International (Paramount Enterprise) semakin menegaskan kiprahnya sebagai salah satu perusahaan terdepan di sektor properti, kesehatan, dan perhotelan di Indonesia.

OPINI
Kriminalisasi Niat Baik dan Matinya Nalar Kritis

Kriminalisasi Niat Baik dan Matinya Nalar Kritis

Jumat, 14 November 2025 | 15:15

Tragedi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dua guru di Luwu Utara, dipicu oleh pungutan komite sekolah senilai dua puluh ribu rupiah, adalah sebuah anomali yudisial yang menyayat keadilan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill