TANGERANGNEWS.com-PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) memberikan tegangan atau energize terhadap tiga infrastruktur ketenagalistrikan sekaligus di kawasan industri, Kabupaten Tangerang.
Hal ini dilakukan PLN UIP JBB melalui dua unit pelaksananya, yaitu Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 2 dan Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 4, untuk memperkuat sistem ketenagalistrikan.
Adapun ketiga infrastruktur itu, yaitu Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Sepatan II, dua proyek pendukungnya yakni Transmisi SUTT 150 kV Sepatan II-Sepatan, dan Ext 2 Line Bay Gardu Induk (GI) 150 kV Sepatan.
Ketiga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut berhasil energize secara maraton, dimulai dengan Ext 2 LB GI 150 kV Sepatan dan SUTT 150 kV Sepatan II-Sepatan, pada 27 November 2021 pukul 16.19 WIB.
Lalu, diakhiri dengan energize GID 150 kV Sepatan II, pada 29 November 2021 tepat pada pukul 03.15 WIB, bertempat di masing-masing site project.
General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin, mengungkapkan, proyek GID 150 kV Sepatan II merupakan gardu induk dengan teknologi yang mutakhir. GID merupakan suatu inovasi dari PLN sebagai perusahaan yang terus bertumbuh kembang.
Pembangunan GID 150 kV Sepatan II menerapkan teknologi digital pada gardu induk konvensional, untuk menunjang pengoperasian gardu induk secara remote, tanpa operator.
"Tentunya hal ini menjadi keunggulan, di mana data yang mampu dikirimkan ke control center lebih banyak, sehingga kontrol jarak jauh lebih baik,” ujar Ratna sepeti dilansir dari Beritasatu, Kamis 2 Desember 2021.
Tidak hanya itu, penggunaan teknologi GID ini memiliki keunggulan lain seperti pengurangan kabel tembaga hingga 80% dan digantikan dengan kabel fiber optik.
Hal ini berimplikasi positif pada pengurangan material berat yang digunakan sehingga meminimalisasi material yang diangkut dan berdampak pada pengurangan emisi CO2 saat proses pengangkutan.
Selain itu, dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut, serta mengurangi potensi kecelakaan kerja seperti sengatan listrik (electrical shock).
"karena aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan bisa dikontrol dengan maksimal," tambah Ratna.
Untuk proyek SUTT 150 kV Sepatan II-Sepatan terdiri dari 8 tower yang terbentang dengan panjang saluran sebesar 1,699 kilometer sirkuit (kms) di Sepatan, Kabupaten Tangerang. Proyek ini akan mendapatkan pasokan listrik dari GI 150 kV Sepatan eksisting.
“SUTT 150 kV Sepatan-Sepatan II dibangun dengan menggunakan konstruksi fondasi dalam dan tipe tower lattice normal, dengan memanfaatkan material Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP) PT PLN (Persero) untuk memaksimalkan pencapaian aspek biaya, mutu, dan waktu,” ujar Ratna.
Pembangunan ketiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp118,6 miliar, terdiri dari Ext 2 LB GI 150 kV Sepatan dengan nilai investasi Rp19,2 miliar, SUTT 150 kV Sepatan II-Sepatan sebesar Rp8,9 miliar, serta GID 150 kV Sepatan II sebesar Rp90,5 miliar.
Kebutuhan akan listrik yang terus meningkat setiap tahun menuntut PLN harus siap untuk memenuhi ekspektasi publik, khususnya untuk mendukung kawasan industri dan pemukiman di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
“Beroperasinya Ext GI 150 kV Sepatan dan SUTT 150 kV Sepatan II-Sepatan akan menyalurkan energi listrik untuk mendukung instalasi GID 150 kV Sepatan II yang berimplikasi positif pada penyaluran listrik ke arah pelanggan kawasan industri dan rumah tangga di Kabupaten Tangerang serta sekitarnya,” tutup Ratna.