TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah mempersiapkan dan mengupayakan langkah untuk melakukan pemulihan rumah warga yang menjadi korban bencana angin kencang beberapa hari lalu di daerah itu.
Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Yusuf mengatakan, pemulihan tersebut untuk warga yang rumahnya hancur dan tidak bisa dihuni lagi.
"Tentunya pemerintah tidak akan diam. Nanti akan ada upaya pemulihan rumah bagi warga yang terdampak bencana alam itu," kata Yusuf di Tangerang, Jumat 10 Desember 2021, dikutip dari Antara
Pemkab Tangerang, kata dia, saat ini sedang melakukan pendataan untuk menentukan berapa jumlah rumah warga yang harus segera dilakukan pemulihan tersebut. "Kami kita masih mendata berapa rumah yang harus diperbaiki dan akan diajukan ke pak bupati," ujarnya.
Menurutnya, biaya untuk pemulihan atau pembangunan rumah warga korban bencana tersebut akan masuk dalam pendanaan biaya tak terduga anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Nanti melalui pak bupati akan mengajukan surat terkait BTT untuk pemulihan rumah. Tetapi, itu kalau anggarannya masih tersedia, karena ini sudah akhir tahun," tuturnya.
Yusuf mengungkapkan, jika dalam proses pengajuan bantuan dana pemulihan rumah itu tidak dapat direkomendasikan, pihaknya akan mengalihkan ke program unggulan Pemkab Tangerang, yakni "Gebrak Pakumis" pada 2022.
"Kalau nanti BTT ini tidak berhasil, kita tetap akan berkomitmen melakukan pemulihan melalui program Gebrak Pakumis tahun 2022," ucapnya.
Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang tercatat sebanyak 29 unit rumah warga di Kampung Kebun, Desa Pagenjahan, dan Desa Pangedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang dan hujan deras pada Senin 6 Desember 2021.
Dari 29 unit rumah yang terdampak angin kencang tersebut, 14 unit dengan kondisi rusak berat, satu rumah ambruk dan 14 rumah lainnya mengalami rusak ringan.