TANGERANGNEWS.com–Banjir yang melanda Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu 19 Januari lalu, mengakibatkan para petani sayur-mayur di daerah itu terancam gagal panen.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) wilayah Sepatan Timur, Odo Septi mengatakan, lahan sayur-mayur yang teredam banjir dari luapan aliran sungai itu saat ini sedang memasuki masa tanam, sehingga para petani terancam gagal panen hingga merugi.
"Banyak petani-petani lahannya terdampak banjir. Tapi kalau petani padi di kami tidak ada hanya petani sayur mayur saja yang terdampak," ujar Odo di Tangerang, Sabtu 22 Januari 2022, seperti dikutip dari Antara.
Menurut Odo, tanaman sayur-mayur milik petani yang terdampak itu terdiri atas berbagai jenis, seperti tanaman kacang panjang, kangkung, bayam, timun, cabai dan lain sebagainya.
Tanaman sayuran, terang dia, tidak tahan terhadap genangan air karena mudah membusuk meskipun hanya di bagian pangkal batangnya saja.
Oleh karena itu, pihak sekarang sigap untuk mengerahkan mesin pompa penyedot air untuk mengantisipasi itu. “Dan saya juga mengklaim ke pihak terkait untuk segera di perbaiki saluran-saluran air di dekat bantaran sungai," tutur Odo.
Ia mengungkapkan, jika kondisi tersebut terus menerus dibiarkan dan tidak segera ditangani maka para petani sayur di wilayahnya akan mengalami kerugian yang cukup besar. "Pasti petani banyak yang rugi kalau kondisinya seperti ini," ucapnya.
Namun, kata Odo, saat ini pihak Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang telah berupaya untuk meringankan beban para petani yang terdampak banjir itu dengan memberikan bantuan berupa bibit atau benih sayur mayur.
"Seperti bibit kangkung, bayam, dan lain sebagainya. Bahkan benih padi pun diberikan untuk antisipasi jika terjadi gagal panen," ungkap Odo.