Connect With Us

Pemkab Tangerang Kesulitan Kejar Target Booster

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 8 Februari 2022 | 12:05

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi. (@TangerangNews / Diskominfo Kab. Tangerang)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten Tangerang mengaku kesulitan mengejar capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga.

Penyebabnya karena stok dosis vaksin booster yang diberikan dari Kementerian Kesehatan melalui Dinkes Provinsi Banten terbatas.

"Karena booster itu vaksinasinya kita engga terlalu banyak, yang penting kita dosis satu dan dua dulu terpenuhi, itu yang paling penting," jelas juru bicara penanganan dan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, Selasa 8 Februari 2022.

Untuk itu, saat ini pihaknya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) masih menggencarkan pemberian vaksin dosis satu dan dua. Sementara booster untuk lanjut usia pun tetap berjalan meski capaiannya kecil.

Pemkab Tangerang, juga mendukung penuh dilaksanakannya PPKM Level 3 di wilayah Aglomerasi termasuk wilayah administrasi Kabupaten Tangerang. Sebab menurutnya, penyebaran kasus positif Covid-19 saat ini semakin tinggi. 

"Sengaja di lockdown supaya tidak ada penularan lebih besar lagi," jelas dia.

Hendra mensinyalir, lonjakan kasus positif Covid-19 yang begitu besar akhir - akhir ini, diduga kuat merupakan varian Omikron.

Meski dari hasil sampel pemeriksaan laboratorium belum ada kasus temuan Omikron di wilayah Kabupaten Tangerang.

"Beberapa sampel yang kita kirim belum ada yang positif, hanya probabel Omikron dari hasil lab. Tapi sebenarnya secara klinis sudah banyak yang Omikron hanya lab-nya saja yang enggak," ungkapnya.

Menurutnya, pasien positif Covid-19 yang terdata melaksanakan isolasi mandiri dan terpusat di hotel singgah covid (HSC19), kebanyakan tidak bergejala. Sehingga, dia menduga para pasien positif Covid-19 saat ini tertular varian Omikron.

"Tanpa gejala, lebih banyak (jumlah warga tertular) tapi tidak fatal dibanding Delta," jelas dia.

Hendra menjabarkan bahwa, tingkat fatalitas dari varian omikron memang lebih rendah dibanding varian Delta. Namun, karena tingkat penyebarannya yang kuat, dikhawatirkan kelompok rentan seperti anak - anak dan lansia menjadi terpapar dan berpotensi menimbulkan kefatalan. 

"(Fatalitas) itu lebih rendah daripada Delta, jadi misalnya delta 20 persen, omikron ini 1 sampai 5 persen. Tapi kalau jumlah penularan makin banyak satu sampai 5 persen banyak juga, takutnya RS penuh juga maka dilakukan lockdown," terangnya.

AYO! TANGERANG CERDAS
Terbatas hingga 31 Mei, Simak Syarat dan Cara Daftar Pra PPDB SD 2024 Kota Tangerang

Terbatas hingga 31 Mei, Simak Syarat dan Cara Daftar Pra PPDB SD 2024 Kota Tangerang

Kamis, 28 Maret 2024 | 12:29

Pemerintah Kota Tangerang telah membuka pendaftaran Pra Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran baru. Tahap ini merupakan bagian dari proses PPDB yang harus diikuti.

BANTEN
PLN Nyalakan Listrik Serentak 224 Masjid dan Musala di Banten

PLN Nyalakan Listrik Serentak 224 Masjid dan Musala di Banten

Jumat, 29 Maret 2024 | 09:38

Sebanyak 224 masjid dan musala di Provinsi Banten dinyalakan listrik serentak oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Kamis, 28 Maret 2024.

OPINI
Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Ramadan Bulan Ampunan, Utang Pinjol Malah Bertebaran

Rabu, 20 Maret 2024 | 15:57

Ramadan adalah bulan suci yang identik dengan ampunan dan bulan penuh ketakwaan. Namun, nyatanya hal ini tidak menjadikan pelaku kemaksiatan berkurang. Salah satu kemaksiatan yang semakin marak adalah pinjaman online atau pinjol.

HIBURAN
Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Lagi Viral di TikTok, Begini Cara Lihat Tahun Lama di Aplikasi Google Maps

Rabu, 27 Maret 2024 | 14:35

Baru-baru ini tengah viral di media sosial TikTok sebuah tren melihat tahun lama di aplikasi Google Maps.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill