TANGERANGNEWS.com–Seorang perempuan berinisial RCD, 34, meninggal di sebuah hotel di Mangga Besar, Jakarta Barat, diduga usai menjalani suntik filler payudara ilegal pada Sabtu 19 Februari 2022. Pelaku yang berinisial ER berhasil ditangkap di Cikupa, Tangerang.
Kapolsek Metro Tamansari Kompol Rohman Yongky mengatakan, selain ER, polisi juga mengamankan orang yang mengantarkannya ke hotel untuk melakukan penyuntikan tersebut.
"Ada dua orang yang kita amankan. Satu sebagai penyuntik dan satunya mengantar si penyuntik," kata Rohman kepada wartawan, Selasa 22 Februari 2022, dikutip dari PMJ.
Rohman menjelaskan, penyuntik dan sopir ditangkap di daerah Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Saat ini, penyidik masih harus menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan korban tewas akibat suntuk filler payudara tersebut.
"Keduanya masih berstatus sebagai saksi, kami perlu pembuktian scientific untuk mengumpulkan bukti pasti penyebab kematiannya," ujar Rohman.
Sebelumnya, seorang wanita berinisial RCD ditemukan tewas di dalam sebuah kamar hotel di kawasan Jakarta Barat. Dari hasil penelusuran sementara, korban diketahui menjalani suntik payudara sebelum ditemukan meninggal.
"Cuma sebelum filler payudara dia terlihat baik-baik saja. Dia sebelumnya ada janjian dengan seseorang untuk suntik payudara biayanya Rp3,5 juta," ujar Kanit Reserse Kriminal Polsek Tamansari AKP Roland Manurung kepada wartawan, Minggu 20 Februari 2022.
Guna menyelidiki kasus tersebut dan memastikan penyebab kematian korban, Roland menyebutkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk dengan memeriksa rekam medis korban.
"Kendalanya, kami belum mendapatkan rekam medis dia. Katanya dia beberapa kali ke RS Husada, makanya nanti kami mau cek rekam medisnya,"tutur Roland.
Lebih lanjut Roland juga menyebut bahwa orang yang melakukan suntikan payudara terhadap korban itu bukan seorang dokter. Diduga ada malapraktik dalam kasus ini.
Sebab, sambung Roland, ada cairan yang keluar dari bekas suntikan payudara yang dijalani oleh korban. "Ada cairan yang keluar dari payudara yang habis disuntik makanya dia (korban) lemas dan kedinginan. Kemungkinan (malapraktik) iya, tapi di bukan dokter ya (penyuntik)," ungkap Roland.