TANGERANGNEWS.com-Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Tangerang was-was antrean pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite semakin panjang karena ketersediaan stok tidak sesuai dengan permintaan.
Menurut operator SPBU 3415706 Kawidaran di Kecamatan Cikupa, Aep, ketersediaan stok Pertalite yang harga per liternya masih dibanderol Rp7.650 sangat terbatas.
"Setiap SPBU dapat jatahnya cuma 18.000 liter per hari," ungkapnya saat ditemui TangerangNews, Rabu 10 Agustus 2022.
Ia mengatakan, terbatasnya stok Pertalite disebabkan karena naiknya harga BBM jenis Pertamax, yakni Rp12.500 per liter.
"Semenjak naiknya harga Pertamax, Pertalite sudah masuknya subsidi kayak premium," jelasnya.
Kenaikan itu, lanjutnya, membuat pengendara beralih menggunakan Pertalite, sehingga tak heran jika pengisi BBM Pertalite selalu antre.
Ia pun waswas antrean semakin panjang, karena ketersediaan stok Pertalite setiap harinya tidak mampu menyanggupi tingginya permintaan.
"Jadi, kalau misalkan jam 12 siang Pertalite sudah habis, kami tidak bisa minta lagi. Harus menunggu besoknya," ungkapnya.
Ia berharap, harga dan pasokan BBM bisa normal seperti sebelumnya.
"Kami tahu paham dengan kondisi masyarakat yang pastinya agak keberatan dengan harga Pertamax yang terbilang mahal," tuturnya.
Pengguna BBM Pertalite, Rahmat menyayangkan pihak Pertamina yang membatasi stok Pertalite. Rahmat ingin pihak Pertamina memahami kondisi masyarakat terutama pengguna Pertalite.
"Bagi saya selaku masyarakat menengah ke bawah menyayangkan. Di sisi lain, saya juga masih kurang mampu untuk membeli Pertamax yang tergolong mahal," pungkasnya.