TANGERANGNEWS.com-Pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada pekan lalu, omzet angkutan kota (angkot) di Kabupaten Tangerang anjlok.
"Kalau dibilang turun pasti turun pendapatan, karena penumpang yang tadinya ingin naik angkot jadi naik motor semua," kata Reza Apit, sopir angkot trayek Cimone-Balaraja kepada TangerangNews, Sabtu, 17 September 2022.
Reza menyebutkan, dengan adanya tarif yang telah ditetapkan pemerintah sebenarnya tidak menjadi beban.
"Saat belum adanya tarif yang dikeluarkan. Harga sama saja dengan yang lain, hanya naik Rp2ribu," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pendapatan per hari setelah kenaikan harga BBM hanya mencapai Rp150 ribu.
"Itu pun kalau ramai, ya, tergantung rezeki sih kalau angkot," jelasnya.
Senada, sopir angkot trayek E-10, Eko Anggoro mengatakan, pendapatannya juga mengalami penurunan.
"Ada penurunan, tapi Alhamdulillah ada tarifnya enggak kayak dulu waktu belum ada tarif dari pemerintah," katanya.
Eko berharap pemerintah bisa menaikan gaji dari para pekerja dan buruh, karena berpengaruh dengan kondisi naiknya bahan bakar BBM bersubsidi.