Connect With Us

Hilangkan Wafak, Wanita Muda di Rajeg Tangerang Dicabuli Dukun Palsu Berkali-kali

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 22 September 2022 | 21:15

Pihak kepolisian menangkap dukun palsu berinisial TT, 48, yang mencabuli wanita muda dengan modus pengobatan gaib di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. (Polsek Rajeg / @TangerangNews.com)

TANGERANGNEWS.com-Pihak kepolisian menangkap dukun palsu berinisial TT, 48, yang mencabuli wanita muda dengan modus pengobatan gaib di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Pelaku asal Jakarta Timur ini melakukan pelecehan seksual berkali-kali terhadap N, 22. Adapun korban mendatangi tempat praktik pelaku untuk menyembuhkan diri dari hal gaib.

"Betul telah berhasil diamankan seorang pria berinisial TT diduga pelaku pencabulan dengan modus berpura-pura bisa mengobati," kata Kapolsek Rajeg AKP Nurjaman, Kamis, 22 September 2022.

Nurjaman mengatakan penangkapan tersangka berawal dari laporan N yang mengaku telah dilecehkan. Polisi kemudian melakukan penyelidikan.

"Korban mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual dengan modus pengobatan bisa mengusir roh jahat yang dilakukan tersangka pada Senin, 19 September 2022, sekitar pukul 17.00 Wib, di Kampung Sumur Daon, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg," ujar Nurjaman.

Ia menjelaskan, peristiwa ini bermula saat perempuan berinisial YY bersama suaminya, YS, berniat mengobati korban yang merupakan adik iparnya. Mereka pun mendatangi tempat praktik pelaku.

"Saat itu sedang sakit kepala, setelah sampai di rumah pelaku, kemudian pelaku bertanya kepada suami pelapor dengan ucapan 'punya simpanan apa' tanya pelaku, dan dijawab oleh suami pelapor bahwa punya simpanan keris dan wafak," ucap Nurjaman.

Ketika itu, pelaku menyampaikan kepada mereka agar tidak menyimpan barang-barang tersebut.

"Selanjutnya YS selaku suami dari korban membawa minyak dan daun kelor ke rumah pelaku. Setelah itu saksi YS disuruh memegangi bunga yang ada di mangkuk, kemudian bunga tersebut terbakar," kata Nurjaman.

Kemudian, YS diminta masuk ke dalam rumah dan tidak lama kemudian, korban N disuruh masuk ke dalam rumah. Keduanya pun duduk berdekatan. 

Setelah itu pelaku melakukan 'ritual' yang kemudian terjadi pencabulan kepada korban. Pelecehan pun terjadi. Korban sempat menolak 'pengobatan' tersebut, tapi pelaku tetap melakukan pelecehan.

Nurjaman mengungkapkan pelaku sudah empat kali melakukan pelecehan tersebut.

"Dengan adanya kejadian tersebut pelapor tidak senang dan merasa dileceh secara seksual, lalu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rajeg," tegas Nurjaman.

Setelah menerima pelaporan dan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap pelaku beserta sejumlah barang bukti.

"Barang bukti yang disita dari korban N adalah satu buah kemeja tangan panjang warna coklat motif kotak-kotak, satu buah celana panjang warna hitam, satu buah kerudung bergo warna hitam merk dasya, satu buah bra warna hitam berlebel sport bra, satu buah celana dalam warna pink, sedangkan barang bukti yang disita dari tersangka TT adalah satu buah mangkok warna merah berisi daun kelor dan batu warna merah, satu buah botol minyak," tegas Nurjaman.

Adapun untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka diamankan di Polsek Rajeg. "Tersangka terancam pasal 289 KUHP tentang perbuatan cabul dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," pungkasnya.

KAB. TANGERANG
Warga Sukadiri Keluhkan Harga Komoditi Pangan, Maesyal-Intan Bakal Lakukan Ini

Warga Sukadiri Keluhkan Harga Komoditi Pangan, Maesyal-Intan Bakal Lakukan Ini

Kamis, 21 November 2024 | 19:52

Ratusan warga Desa Buaranjati, Kecamatan Sukadiri, berbondong-bondong untuk menyampaikan aspirasinya kepada calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 02, Intan Nurul Hikmah, pada Kamis, 21 November 2024.

PROPERTI
48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

Minggu, 17 November 2024 | 21:50

Klaster Louise, hunian bergaya resort di Tangerang langsung ludes terjual pada tahap satu peluncuran, Sabtu 17 November 2024.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill