TANGERANGNEWS.com-Kondisi tangan dan kaki bayi yang membengkak saat dirawat di RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang Ternyata disebabkan kesalahan pemasangan infus oleh dokter spesialis.
Peristiwa nahas itu dialami bayi dari pasangan Anwar dan Dina, warga Kampung Ranca Leutik, RT02/01, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Jumat 29 September 2023.
Wakil Direktur (Wadir) RSUD Balaraja dr. Ilham Ahmadi membenarkan terkait peristiwa itu. Dia mengatakan yang memasang infusan kepada bayi itu yakni dr. Dewi Darmawati.
"Iya dokter spesialis anak, itu dr Dewi," kata Ilham, Senin, 2 Oktober 2023.
Kemudian, jarum infusan itu tidak terpasang dengan benar, menyebabkan lengan bayi itu menjadi bengkak dan terlihat memar seperti melepuh di kulitnya.
"Karena si bayi ini tidak merengek kita anggap tidak ada masalah. Pagi perawat berkeliling didapati lah itu tangannya bengkak," katanya.
Ilham menyebut biasanya alat infus itu akan berbunyi ketika selang cairan tertekuk atau ada masalah lainnya. Artinya, cairan infus tersebut tetap mengalir namun terjadi ekstravasasi atau kebocoran.
"Jadi cairan infus keluar bukan ke jalannya ya tapi ke sekelilingnya akhirnya memberikan kesan bengkak gitu," ucapnya.
Ia menjelaskan bayi itu harus diinfus lantaran mengalami dehidrasi karena air susu ibunya keluar sedikit, akhirnya diganti susu kaleng tetapi tidak cocok, lalu muntah-muntah.
Saat dilakukan infus, dokter agak kesulitan mencari pembuluh darah, sehingga petugas medis harus menusukan jarum berkali-kali.
"Itu sudah bisa terpasang, tapi namanya bayi kan suka gerak-gerak ya," tuturnya.
Namun Ilham membantah perawat lalai dalam melakukan pengawasan. Sebab ada tiga kali jaga yakni pagi, siang dan malam, selama 24 jam.
"Kan di situ ada orang tua si bayi, kalau ada apa-apa silahkan kabari kami ada terus," terangnya.
Dirinya mengungkap, saat ini kondisi bayi tersebut sudah kembali normal, karena cairan infusan yang digunakan pun tidak berbahaya.
"Tidak akan berefek apa-apa karena sekarang pun sudah kempes," pungkasnya.