TANGERANGNEWS-Jatuhnya pesawat di dengan nomor lambung PK-ANW, yang menewaskan instruktur pesawat dan melukai dua orang siswa STIP Curug diduga karena mesin pesawat yang rusak.
Kepala Bandara Budiarto Curug Budi Kuncoro menjelaskan pesawat itu tipenya adalah Coundowner buatan Amerika. Dirinya membantah pesawat itu sudah tidak laik terbang. “Tidak ada kerusakan mesin bahkan pesawat tersebut masih laik terbang. Hanya ada kesalahan teknis akibat cuaca yang buruk sehinga gagal melakukan pendaratan darurat,” singkatnya.
Tampak di lokasi petugas polisi dibantu para instruktur dari STIP Curug serta petugas dari Koramil Parung Panjang melakukan pematahan pesawat jenis capung itu untuk dievakuasi ke PLP Curug, dengan menggunakan truk bernomor polisi F 8233 P milik warga setempat. Lokasi yang berada di tengah desa dengan jalan yang hanya muat satu roda empat itu menyulitkan petugas hingga berita ini diturunkan. “Kami sangat berhati-hati melakukan evakuasi karena bau bahan bakar pesawat yang masih menyengat. Selain itu banyaknya pepohonan membuat kami kesulitan. Kami memotongnya karena tidak cukup dimasukan ke truk jika kami bawa dengan keadaan awal pesawat itu,” jelas Komandan Koramil Parung Panjang Kapten Arm Sutrisno. (den)