TANGERANGNEWS.com-Memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada akhir bulan Juli 2024 lalu, Suvarna Sutera anak perusahaan Alam Sutera Group, kembali melakukan restorasi dan penyeimbangan ekosistem Mangrove, di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Melalui program CSR Alam Sutera Peduli pada Kamis, 8 Agustus 2024 di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Dalam giat CSR gelombang kedua yan berlangsung pada Kamis 8 Agustus 2024 ini, sebanyak 5.000 bibit Mangrove jenis Bakau Totol (Rhizophora Stylosa) ditanam di lokasi, bersamaan dengan pelepasan bibit kepiting Tapal Kuda, yang berperan sangat penting bagi keseimbangan ekosistem Mangrove.
Ch. Rossie Andriani, Corporate Communication Divison Head PT Alam Sutera Realty Tbk mengatakan CSR gerakan “Ayo! Tanam Pohon Untuk Masa Depan” yang dilakukan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah, terkhusus Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang dalam restorasi hutan Mangrove.
"Di samping itu, program CSR Alam Sutera Peduli dalam pilar Community Engagement mengedepankan adanya kontribusi aktif dan peningkatan wawasan, sehingga berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar, yang salah satunya adalah kegiatan tanam pohon ini," katanya.
Tidak hanya itu, Alam Sutera memiliki beberapa kegiatan CSR Alam Sutera Peduli lainnya seperti CSR Literasi Budaya untuk peningkatan pengetahuan budaya, CSR Pelatihan Pekerja Konstruksi untuk meningkatkan skill dan pengetahuan pekerja dalam membuat hunian berkualitas.
"Selain itu, CSR Donor Darah bekerjasama dengan PMI Pandeglang serta CSR Alam Sutera Bercerita dengan membagikan buku-buku cerita lengkap dengan aktivitas story telling,” tambah Rossie.
Hari Mahardika, Kepala Bidang PSLB3 Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Tangerang menyambut baik kegiatan CSR Alam Sutera Peduli melalui penanaman bibit Mangrove untuk meningkatkan kualitas kawasan pesisir Kabupaten Tangerang ini
"Sejak Ketapang Urban Aquaculture berdiri sebagai ekosistem Mangrove pada tahun 2016, telah tertanam dan dirawat dengan baik 700.000 Pohon Mangrove di kawasan ini yang terdiri dari 16 jenis Mangrove dari total 90 jenis Mangrove yang ada di Indonesia," jelasnya.
Dalam lima tahun ini, pemulihan ekosistem Mangrove Kabupaten Tangerang pun telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu seluas 120 hektar di mana ekosistem pesisir sempat mengalami kerusakan abrasi sampai 590 hektar.
Dengan adanya kawasan ini juga terdapat peningkatan sebesar 30% kualitas oksigen khususnya di kawasan Ketapang, Mauk.
"Selain itu, restorasi ekosistem Mangrove akan dimaksimalkan dengan rencana pembuatan penangkaran Kepiting Tapal Kuda kedepannya, di mana saat ini belum ada sama sekali," pungkasnya.
Tanto Winata, salah satu murid SMA Laurensia Suvarna Sutera kelas XI yang mengikuti penanaman mangrove mengucapkan terima kasih karena sudah diundang dalam kegiatan sosial tersebut.
Hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi ia dan teman-temannya sehingga dapat meningkatkan kepedulian akan lingkungan sekitar.
"Kegiatan ini juga merupakan aksi nyata dari pelajaran Cinta Tanah Air dan Budi Pekerti yang kami pelajari setiap minggunya. Kami percaya dengan merawat lingkungan sejatinya kita juga merawat bumi, dengan kita merawat bumi, kita juga sedang meningkatkan kualitas hidup," katanya.
Silvanus Hoantonio, Managing Director Suvarna Sutera menambahkan pihaknya turut berbangga dan memfasilitasi penuh kegiatan penanaman dengan total 10.000 bibit Mangrove, di mana manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan dalam jangka panjang bagi lingkungan khususnya area pesisir Kabupaten Tangerang.
Selain itu, kegiatan ini merupakan gelombang terakhir rangkaian kegiatan setelah penanaman gelombang pertama yang dilakukan pada bulan Juni lalu.
"Penanaman bibit Mangrove ini merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi langsung Suvarna Sutera, agar terciptanya kawasan Mangrove yang mendukung pertumbuhan ekonomi, serta kesehatan warga sekitar khususnya di Kabupaten Tangerang," ucapnya.