TANGERANGNEWS-Alat pengukur asap (smoke signal) meledak di Perumahan Bumi Indah Tahap 4 di Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang sekitar pukul 18.30 WIB pada Selasa (12/05). Akibatnya, satu orang anak berusia 12 tahun serta sebuah rumah warga setempat rusak.
Menurut saksi mata bernama Suhaeni, peristiwa itu terjadi karena seorang anak lelaki beranama Eko,12, menarik pelatuk alat pengukur asap yang biasa digunakan untuk mengukur kadar asap di laut dan di hutan. Berawal ketika Eko sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya di Lapangan Lamporan, yang berada di desa setempat. “Sesusai bermain sepak bola, dia beristirahat dipinggir lapangan. Di saat itu Eko menemukan alat tersebut dan ditariknya hingga meledak,” jelas Suhaeni, Selasa (12/05) malam.
Eko yang tidak menyangka, langsung dilarikan warga setempat ke rumahnya di RT3/3 Desa Pagedangan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Pasalnya dua jari tangan kanan Eko mengalami luka serius. “Dia (Eko) menarik pemicu alat tersebut di dekat rumah warga yang akhirnya membuat sedikit kerusakan. Beruntung, dari 4 alat pengukur asap tersebut hanya satu yang baru dibuka, coba kalau semua bisa tewas atau mendapat luka bakar serius dia,” katanya.
Semenetara itu, Kapolres Metro Kabupaten Tangerang AKBP Agus Andriyanto yang datang ke lokasi kejadian membenarkan alat yang meledak itu adalah smoke signal atau alat pengukur asap. Ketika ditanya apakah ada unsur kesengajaan yang dilakukan seseorang dengan bertujuan meledakan perkampungan itu, dia mengatakan, kemungkinan itu masih dalam penyelidikan. “Tetapi yang pasti alat ini buatan korea, soal yang lain masih dalam penyelidikan,” tandasnya. (id)