TANGERANG-Ratusan karyawan PT Power Steel Mandiri (PSM), kembali mendemo kantor Bupati Tangerang, Selasa (8/11). Dalam demo tersebut terjadi insiden saling pukul antara pendemo dengan aparat gabungan Satpol PP dan Polisi hingga menyebabkan dua orang luka.
Peristiwa tersebut berawal ketika ratusan karyawan meminta Bupati Tangerang Ismet Iskandar untuk keluar menemui mereka. Ismet diminta untuk mencabut Surat Keputusan (SK) penyegelan tungku pabrik pelebur besi tersebut.
Aparat gabungan Satpo PP dan Polisi membuat barisan di depan pintu masuk Kantor Bupati untuk mencegah para paryawan masuk. Kemudian, karena tidak ada respon dari Bupati Tangerang, karyawan PT Sanex Steel mencoba memaksa masuk. Namun mereka dicegah aparat, sehingga terjadi aksi pelemparan batu dan gelas plastik Aqua.
Tak berhenti disitu, ratusan karyawan kemudian mencoba menerobos barisan aparat keamanan. Kedua kubu tersebut saling dorong mendorong hingga akhirnya mereka saling pukul. Aksi tersebut berhenti setelah koordinator kedua belah pihak memisahkan mereka.
Akibat bentrokan itu, salah satu karyawan PT Sanex Steel, Safrudin mengalami luka bocor dibagian kepala. Sedangkan seorang petugas Satpol PP yang tidak diketahui namanya juga terluka dibagian keningnya.
“Seharusnya Polisi melindungi kami, bukan malah melakukan tindakan arogan dengan memukuli kami. Kami memperjuangkan nasib kami. Kalau pabrik ditutup, anak dan istri ami makan apa?” ungkap salah satu karyawan PT Sanex Steel.
Seperti diketahui, Bupati Tangerang melalui Satpol PP, telah menyegel empat unit tungku peleburan milik PT PSM, Jumat (4/11) lalu. Menurut Ketua SPSI PT PSM Sulfan M Saleh, akibat penyegelan empat unit tungku itu sekitar 500 orang karyawan tidak bisa bekerja. "Kami berdemo bukan tanpa alasan. Gara-gara empat tungku disegel kami jadi menganggur. Pak Ismet harus tanggung jawab!" ucapnya.(RAZ)