TANGERANG-Kasus pembunuhan Angga, bocah berusia 5 tahun yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar rumahnya pada Kamis (17/11) lalu, hingga kemarin belum menemukan titik terang. Aparat kepolisian Polres Kabupaten Tangerang mengaku kesulitan memburu Sri Mulyanti, 28, ibunda Angga Saputra yang menghilang pasca pembunuhan.
Kapolres Kabupaten Tangerang, Kombes Pol Bambang Priyo Andogo mengatakan, Sri Mulyanti adalah kunci menguak tabir kasus pembunuhan Angga Saputra. Pihaknya kesulitan menangkap Sri Mulyanti, karena Sri pergi tanpa membawa ponsel atau meninggalkan petunjuk.
"Berdasarkan keterangan para saksi, Angga terakhir bersama ibunya, Sri Mulyanti. Biasanya kalau menggunakan ponsel, lebih mudah ditangkap," katanya, Jumat (18/11).
Bambang menduga, Sri belum pergi jauh karena berdasarkan informasi yang didapat, ia pergi dari rumah sekitar pukul 03.30 WIB, dengan mengenakan baju kaos warna putih, dan training hitam. Sri pergi tanpa mengenakan sandal, dan tidak membawa dompet. "Dengan fakta seperti itu, Sri tidak mungkin pergi jauh," ujarnya.
Menurut Bambang, sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa tiga orang saksi yakni Sunardi, Sartono (kakak ipar), dan Yuli (kakak kandung Sri Mulyanti). "Dari semua keterangan yang ada, Sri Mulyanti menghilang pasca kejadian pembunuhan itu," ujarnya.
Mengenai motivasi pembunuhan itu, Bambang belum bisa dipastikan. Namun berdasarkan analisa, pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. "Kabarnya suami sering mengirim uang ke kampung dalam jumlah banyak. Sementara uang untuk istri sedikit. Sebab Angga selama ini diurus oleh neneknya di Sragen, Jawa Tengah," ucapnya.
Hal itu dibenarkan oleh Ika, 64, Ibu Sri Mulyanti. Selama ini anaknya ternyata meminta agar Angga tinggal bersama kedua orang tuanya di Curug, Kabupaten Tangerang. Sementara Sunardi justru lebih mempercayakan pengurusan anaknya itu kepada ibunya, Tugiyem, di kampung halamannya, Sragen. "Angga datang ke sini hanya untuk liburan. Biasanya dijemput dan diantar oleh ayahnya," ucap Ika.
Ika menambahkan, adik kandung Sunardi yang bernama Tris, yang juga tinggal di rumah Angga, Kampung Pasir Randu RT 09/02, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mendengar teriakan Angga sekitar pukul 01.00. "Mas Tris mendengar Angga teriak, aduh sakit bu, udah bu jangan sakiti Angga," ujarnya.
Tris tidak menyangka kalau di dalam kamar kaka iparnya itu terjadi pembunuhan yang sadis. "Dikiranya Angga sedang dipijat. Jadi tidak didobrak pintu kamarnya," ucapnya.
Seperti diketahui, Angga ditemukan tewas oleh ayahnya, Sunardi, Kamis pagi saat pulang kerja. Angga tewas dengan kondisi mengerikan yaitu usus terburai dan telapak tangan kiri putus. Angga tewas bersimbah darah di atas tempat tidur orang tuanya.(RAZ)