TANGERANGNEWS-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan melakukan perbaikan jalan rusak sepanjang 48,4 kilometer pada tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Pemkab Tangerang Dedi Sutardi mengatakan, pihaknya sudah mengalokasikan dana untuk pembangunan jalan tersebut sebesar Rp183 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2009.
Dana tersebut, ungkap dia, digunakan untuk peningkatan jalan, rahabilitasi dan pemeliharaan. “Sebenarnya jalan yang rusak di Kabupaten Tangerang sekitar 242,07 kilometer dari total jalan yang ada 361,18 kilometer. Karena keterbatasan anggaran tahun ini kita mentargetkan perbaikan jalan 48,4 kilometer saja,” ucapnya, Rabu(11/02).
Jalan-jalan yang akan dibangun itu, kata Dedi, di antaranya adalah akses jalan masuknya ke pusat pemerintahan, yang biasa disebut jalan Bojong Pemda yang panjangnya mencapai 12 kilometer.
“Sebab kedua ruas jalan tersebut rusak, sisi kirinya enam kilometer dan sisi kanannya juga sama enam kilometer,” jelasnya. Selain jalan Bojong Pemda, pihaknya juga bakal memperbaiki jalan Jalan Raya Sepatan -Mauk, Jalan Pasar Kemis-Rajeg-Mauk dan Jalan Raya Balaraja-Ceplak.
Rencananya, menurut dia, jalan tersebut bakal dibetonisasi. Sebab, kata Dedi, jika memakai beton umur jalan tersebut akan lebih panjang dibanding hanya di hotmix. “Beton dapat bertahan hingga lima tahun,” ucap Dedi. Faktor penyebab jalan rusak di Kabupaten Tangerang menurut Dedi disebabkan beban jalan yang sebenarnya tidak boleh dilintasi kendaraan di atas 8 ton tetap dilintasi kendaraan bermuatan lebih dari tonase yang ada.
“Kelas jalan di sini sebenarnya kelas 3, bukan kelas satu yang bisa dilintasi lebih dari 8 ton,” tegasnya. Selain faktor itu, Dedi mengatakan, umumnya usia jalan sudah lima tahun, meski ada juga yang usianya masih satu tahun. Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Arif Wahyudi mengatakan, pembangunan jalan di Kabupaten Tangerang membutuhkan perencanaan yang matang.
Sebab, menurut Arif, kendaraan yang melintasi jalan di Kabupaten Tangerang cukup berat. “Kalau tidak direncanakan dengan matang, pembangunan akan sia-sia, sebab jalan-jalan itu akan hancur kembali,”tandasnya. (dira)