TANGERANG-Selama memimpin Kabupaten Tangerang dua periode dari 2003-2008 dan 2008-2013, Bupati Tangerang Ismet Iskandar banyak program pembangunan yang bersifat monumental dan pro rakyat bahkan banyak meraih prestasi tingkat Nasional.Bupati Ismet Iskandar tak pernah berhenti untuk berinovasi guna memberikan yang terbaik untuk masyarakat KabupatenTangerang.
Terobosan dan ide kreatif kerap mewarnai kebijakan sang birokrat tulen dalam membawa Kabupaten Tangerang menuju masyarakat yang sejahtera yang disesuaikan dengan rencanapembangunan daerah selama 5 (lima) tahun.
Keberhasilan yang membanggakan itu, dimulai pada tahun 2004 dengan membangun Jalan Lingkar Selatan (JLS) di wilayah Selatan Tangerang menghubungkan wilayah Kecamatan Serpong, Kecamatan Setu (kini masuk wilayah Kota Tangerang Selatan), Kecamatan Cisauk, Pagedangan, Legok, Panongan, Jambe dan Kecamatan Tigaraksa sebagai pusat pemerintah daerah dengan panjang31.610 Km, dengan anggaran Rp 80,5 miliar.
Kemudian dilanjutkan pada tahun 2007 pembangunan Jalan Lingkar Utaraatau (JLU) sepanjang 64 Km yang menghubungkan bandara Soekarno Hatta dari Kecamatan Kosambi hingga Kecamatan Kronjo dan perbatasan dengan Kabupaten Serang Banten dengan anggaran sebesar Rp 125 miliar.
Jalan ini dibangun untuk membuka akses jalan wilayah utara Kabupaten Tangerang dengan menghubungkan wilayah pedesaan dan Bandara Uadara Internasional Soekarno-Hatta.
JLU dibangun melingkar dimulai dari Kecamatan Sukaidri, Pakuhaji, Sepatan, Tanjung Burung (karantina hewan), Teluknaga, Kosambi, dan berakhir di Kecamatan Selapanjang atau pintu masuk bandara.
Setelah berhasil membangun JLS dan JLU, selanjutya pada tahun 2011 Bupati Ismet Iskandar kembali membangun Jalan lingkar tengah (Jaliteng) ini merupakan proyek peningkatan jalan inspeksi yang sudah lima tahun terputus karena kondisi kerusakannya. Jaliteng ini menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang dengan wilayah Kota Tangerang, dari jalan Cadas –Kukun perbatasan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Daun, Jambu Rajeg, Buni Ayu, Jengkol, dan Ceplak Kronjo. Jaliteng yang panjangnya 12,5 Km tersebut menghabiskan anggaran Rp 28 Milyar dari APBD Kabupaten Tangerang. Jalan ini terintegrasi dengan JLU.
Tahun 2012 telah dibangun pembangunan Jalan lingkar barat (Jalibar) atau peningkatan jalan Kresek-Jenggotyang menghubungkan Kecamatan Kresek, Gunug Kaler dan perbatasan dengan Kecamatan TanaraKabupaten Serang ini memiliki panjang 13,6 km dengan lebar 6 meter dan bahu jalan 1 meter dengan anggaran Rp 98 milyar. Bukan hanya jalan utama yang dibangun dengan betonisasi, jalan yang menghubungkan antara desa, perkampungan juga dihotmik beton, sehingga terasa saat ini banyak jalan utama dan perkampungan kualitasnya sangat baik.
Pembangunan sarana perkantoran juga menjadi fokus utama yang telah dilaksanakan di masa kepemimpinan Bupati Tangerang H Ismet Iskandar yaitu membangun Gedung Usaha Daerah (GUD) yang diisi oleh SKPD yang berkantor di Kota Tangerang. Gedung tersebut dibangun pada tahun 2010/2011 bersamaan dengan gedung perkantoran lingkungan badan dan graha pemuda, pintu gerbang selamat datang dan juga tugu tiga pahlawan bundaran Bugel Keluarahan Kaduagung Tiagraksa.
Melalui surat perintah Bupati Tangerang Nomor 800/1055-BKKAD/2011, diperintahkan seluruh SKPD yang berlamatkan di wilayah Kota Tangerang untuk melaksanakan pemindahan kantor pada GUD paling lambat tanggal 1 Juni 2011. Saat ini semua SKPD sudah berkantor di pusat pemerintahan Tigaraksa. Ini berkat komitmen Bupati Tangerang H Ismet Iskandar untuk membangun pusat pemerintahan Tigaraksa. Bupati Ismet Iskandar juga membangun pusat pemerintahan Tigaraksa dengan menanam menanam pohon dengan konsep hutan kota Tigaraksa seluas 13 ha.
Selain membangun jalan, sarana perkantoran bidang kesehatan juga fokus utama dengan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja yang berlokasi di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja sejak diresmikan langsung oleh Bupati Tangerang Ismet Iskandar pada tanggal 20 September 2011 lalu. RSUD Balaraja tersebut terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Keberadaan RSUD Balaraja ini menjawab tantangan pelayanan kesehatan yang amat dibutuhkan di era kehidupan saat ini. RSUD Balaraja ini sekaligus sebagai wujud nyata Pemkab Tangerang melakukan pembanguanan di sektor kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Ismet saat membuka RSUD Balaraja waktu lalu.
Selain membangun RSUD Balaraja, dimasa kepemimpinan H Ismet Iskandar membangun Kesehatan melalui penyedian sarana dan tenaga kesehatan seperti puskesmas, dan posyandu disetiap kecematan dan desa.
Urusan Pendidikan yang dilaksanakan yaitu program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, pendidikan menengah, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, serta pendidikan non formal dengan sasaran dapat mengurangi angka putus sekolah, meningkatkan rasio murid per kelas, meningkatkan prosentase lulusan SMK diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya, peningkatan jumlah Guru SD/SMP/SMA,SMK yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kompetensi, serta meningkatkan jumlah penduduk usia SD, SMP dan SMA/SMK yang belum bersekolah menjadi peserta kesetaraan.
Selain itu, meluncurkan program mengatasi rumah-rumah penduduk yang tak layak huni dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat itu, selain menimbulkan kekumuhan dan ketidaknyamanan, juga menimbulkan permasalahan kesehatan bagi masyarakat. Maka, untuk mengatasi hal itu diperlukan adanya integrasi program kegiatan secara komprehensif dalam bentuk: Gerakan bersama rakyat atasi kawasan padat kumuh dan miskin, yang lebih dikenal dengan sebutan: “GEBRAK PAKUMIS”.
Target yang akan dicapai melalui “Gebrak Pakumis ini adalah, peningkatan kualitas perumahan dan permukiman untuk desa-desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Tangerang, beserta penyedian prasarana, sarana dan utilitas (PSU)-nya untuk 500 rumah tidaklayak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) setiap tahunnya.
Dibidang penaman modal, Bupati Ismet Iskandar telah berhasil mengandeng swasta untuk bekerjasama pelayanan air bersih yaitu PT Aetra Tangerang selama 25 tahun untuk lima wilayah Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Balaraja, Kecamatan Cikupa dan Jayanti sedangkan wilayah lainn saat ini belum akan bertahap.Penyediaan dan pelayanan air minum dengan total kapasitas sistem jaringan 900 liter/detik ini dimanfaatkan sumber air baku dari sungai Cisadane yang akan melayani 72.000 sambungan baik sambungan rumah tangga maupun industri. Total jumlah masyarakat yang dilayanin mencapai 350 ribu jiwa.
Prestasi lain yang sangat membanggakan selama kepemimpinan Ismet Iskandar yaitu mengantarkan Pemerintah Kabupaten Tangerang meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) sebanyak empat kali berturut-turut malai dari tahun (2008, 2009, 2010 dan 2011) dari BPK Perwakilan Banten, atas laporan keuangan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan pantas diacungi jempol. Karena prestasi tersebut Kabupaten Tangerang menjadi tujuan pemerintah daerah lain yang hendak menimba pengalaman dalam pengelolaan keuangan.
Menurut Bupati Ismet Iskandar, dalam mencapai predikat penilaian WTP dari BPK cukup sulit, karena masih sediikitnya sumber daya manusia yang menguasai bidang akuntansi pemerintahan yang dimiliki oleh Kabupaten Tangerang.
“Pada lima tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Tnagerang hanya mampu meraih predikat WDP (Wajar Dengan Pengecualian), yang kelasnya satu tingkat di bawah WTP,” kata Ismet.
Melihat keberhasilan Kabupaten Tangerang yang meraih opini WTP selama empat tahun berturut-turut atas laporan keuangan APBD tahun 2008, 2009, 2010 dan tahun 2011, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan perjuangan yang panjang untuk mencapai kualitas laporan keuangan tertinggi tersebut.
Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar mengatakan, keberhasilan meraih opini WTP selama empat tahun berturut-turut ini, merupakan sebuah keberhasilan tersendiri selama memimpin Kabupaten Tangerang. Untuk meraih prestasi tertinggi opini WTP ini, perlu perjuangan yang sangat panjang. Tidak mudah, tapi memerlukan kemampuan, kesungguhan, ketekunan, kekompakan dari seluruh jajaran pemerintah daerah, serta dukungan, dorongan, pengawasan dan rekomendasi dari pihak DPRD dan kontrol dari LSM, media massa, dalam hal ini insan pers atau wartawan.
“Pencapaian WTP tersebut, juga tidak telepas dari peran dari BPKP yang secara terus-menerus membantu memberikan asistensi dalam penyusunan laporan keuangan dan pengelolaan aset,” papar Bupati H. Ismet Iskandar.
Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad yang juga menjabat Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang mengatakan, penghargaan WTP ini merupakan kebanggaan Pemerintah Kabupaten Tangerang, karena tidak semuah pemerintah daerah mendapatkan opini WTP ini, dari 542 pemerintah daerah di seluruh Indonesia hanya beberapa pemerintah daerah baik tingkat propinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota 13 yang meriah prestasi tertinggi di bidang laporan keuangan. Kendati demikian, Mirsyad meminta kepada SKPD di Pemkab Tangerang untuk tidak berpuas diri. Sebaliknya, dia meminta agar SKPD yang ada bisa memacu kinerja lebih keras lagi.
“Sudah selayaknya masyarakat Kabupaten Tangerang merasa bangga atas prestasi penghargaan opini WTP empat tahun berturut-turut ini. Tapi kita tidak boleh terlena dan lupa diri. Yang penting, masalah pembangunan harus diutamakan,” jelas Mirsyad.
Selain prestasi opini WTP di tingkat nasional, prestasi yang sangat mencrong adalah pada tahun 2012 meraih prestasi penghargaan 10 besar kabupaten terbaik dalam pelayanan perijinan terpadu; Mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten yang mencapai target produksi dalam menunjang target pencapaian produksi padi tingkat nasional.
Prestasi yang lain yang diraih Bupati Ismet Iskandar yaitu pendapat penghargaan terbaik se Indonesia dalam bidang pengelola LPSE atau pengadaan barang dan jasa secara elektronik; prestasi perekaman e-KTP nasional dan penghargaan adibakti mina bahari sebagai juara II tingkat nasional di bidang pelestarian sumber daya perikanan.
Mungkin orang tidak akan lupa, Pemekeran Tangerang Selatan merupakan hasil perjuangan Bupati Tangerang H Ismet Iskandar bersama anggota DPRD beserta kompnen dan elemen masyarakat Kabupaten Tangerang yang inggin membentuk daerah otonom baru. Hasil perjuangan tersebut membuahkan hasil pada tanggal 29 Oktober 2008 telah disahkannya Kota Tangerang Selatan dalam sidang paripurna DPR-RI dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 51 tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan.
H Ismet Iskandar memilikisikap arip dan bijak sana melepas daerah yang mengahsilkan PAD 40 persen untuk pendapatan daerah Kabupaten Tangerang, namun karena untuk kepentingan masyarakat umum akhirnya menyetujui pembentukan Kota Tangerang Selatan tersebut. Selamat jalan Bapak semoga pengabdiannya akan dikenang sepanjang masa oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. Terimakasih atas pengabdianya.(ADV)