TANGERANG-Pasangan bakal calon (Balon) wali kota dan wakil wali kota Tangerang Dedy S Gumelar alias Miing dan Suratno Abubakar pada Rabu (19/06) berkunjung ke redaksi Koran SINDO.
Keduanya pun menyampaikan, dalam Pilkada selalu yang ditawarkan oleh kandidat seputar yang itu-itu saja, seperti masalah pendidikan dan kesehatan.
“Padahal itu semua merupakan amanat Undang-undang. Saya ingin mengajak masyarakat untuk berpikir out of the box, “ terang Miing.
Miing menyatakan, dirinya jika sampai terpilih sebagai wali kota, akan membangun kualitas hidup masyarakat di Kota Tangerang. Tujuannya, agar tak ada lagi masyarakat yang pindah dari Kota Tangerang untuk membeli rumah di cluster elite yang ada di Kota Tangsel. Caranya, pertama kali dirinya jika akan terpilih akan mengumpulkan seluruh pengusaha industri.
“Misalnya bank. Kumpulkan semua, minta datanya apakah ada warga Kota Tangerang yang bekerja di Jakarta atau dicabang lain yang statusnya sama. Kalau ada tarik ke Kota Tangerang,” ungkap Miing.
Tujuannya, agar karyawan itu memiliki banyak waktu untuk keluarga. Sehingga berang tidak pukul 05.00 WIB dan tidak pulang dari kantor larut malam, kemudian esok harinya seperti itu terus menerus.
“Ya paling kalau pun keluar ke pusat perbelanjaan. Apakah itu bagus untuk hidup, jelas tidak. Untuk itu saya akan perbaiki kualitas hidup,” terangnya.
Sisi lain itu, beban traffic di jalan pun menurut Miing akan berkurang. Kemudian, Miing akan me-review tata ruang dan menghentikan izin segala pembangunan yang membuat Kota Tangerang tak memiliki tempatuntuk beraktifitas.
Seperti berolahraga, taman dan pedestrian untuk pejalan kaki. Miing menyatakan, Kota Tangerang tak lagi bisa membangun menyamping, harus ke atas.
“Kota ini akan menjadi kota wisata, kota jasa, kota sejahtera dan berbudaya atau city service
seperti Singapura. Ini seperti mimpi ya, pemimpin memang harus bermimpi dan berkata-kata dahulu, setelah terpilih nanti baru saya bekerja mewudujkannya,” terang Miing.
Untuk mewujudkan kota menjadi seperti itu, menurut Miing yang harus dilakukan adalah membangun infrastruktur.
Lalu uang membangunnya dari mana, bukankan APBD Kota Tangerang memiliki keterbatasan? Menurut Miing, hal itu bisa dilakukan jika pemimpin-nya mau menjadi sales.
“Harus mau jadi sales. Tawarkan kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi mengenai pandangan gagasan kita ini, yakinkan kepada mereka. Ada Bandara Soekarno-Hatta, dan ada Cisadane sebagai sumber daya alamnya. Enak-kan kalau yang lewat di Cisadane bukan sampah, tetapi perahu dan disisinya ada restoran atau orang yang bermain music,” terangnya.
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional itu pun mengaku akan memperbaiki hubungan antara Pemerintah Kota Tangerang dengan Pemerintah Provinsi Banten.
“Kita harus bisa mengesampingkan persoalan pribadi dan mendahulukan kepentingan orang banyak. Biar bagaimana pun Ibu Atut (Gubernur Banten) itu adalah atasan saya jika saya terpilih. Jangan sampai akibat hubungan tak baik, membuat pembangunan di Kota ini terhambat, kesampingkan masalah pribadi,” terangnya.
Ditanya soal lawannya, yang memiliki modal besar karena memiliki background incumbent Arief R Wismansyah dan adik dari wali kota Tangerang saat ini Wahidin Halim, yakni Abdul Syukur yang juga mencalonkan diri, Miing tak ragu bisa menang.
“Saya yakin masyarakat di Kota Tangerang rasional, tak ragu kalau memilih saya. Rasa khawatir kalah, saya buang jauh-jauh. Karena ini bukan adu fisik, tetapi adu otak dan saya ini bukan sedang mengejar materi, “ tutupnya.
Sementara itu, Suratno Abubakar mengatakan, dirinya tak menampik apa yang sudah dilakukan oleh Wali Kota Tangerang saat ini sudah baik. Tetapi, kedepan pun pihaknya akan melakukan perbaikan dalam pelayanan kesehatan. “Kalau sekarangkan ke rumah sakit tak bayar, tetapi tidak dengan obatnya. Besok kalau kita yang pimpin, obatnya pun gratis. Itu yang harus kita optimalkan,”tandasnya. (Koran SINDO/Denny Irawan)