TANGERANG-KPU
Provinsi Banten yang mengambil alih tugas KPU Kota Tangerang sudah mencetak kembali surat suara pasangan
calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang, yang pencoblosannya tersisa 15 hari atau tanggal 31 Agustus 2013.
Anggaran percetakan surat suara tersebut lebih mahal dari
sebelumnya, yakni sekitar Rp 800 juta. Pasalnya, KPU nantinya akan menerima
surat suara sudah dilipat, KPU hanya tinggal mensortir ulang surat suara.
Ketua Pokja Kampanye KPU Provinsi Banten Saiful Bahri
mengatakan, surat suara dicetak mulai tanggal 13 Agustus dan ditargetkan
selesai pada 24 Agustus. “Sedangkan dikirim dan sampai pada 26 Agustus,”
ujarnya.
Percetakan dilakukan di PT Trisakti Mustika Graphika,
perusahaan yang sebelumnya mencetak surat suara bergambar tiga pasangan calon.
"Kita cetak di perusahaan yang sama untuk efesiensi
waktu. Dan, kita juga sudah berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum, bahwa
diperbolehkan mencetak tanpa tender. Karena kondisinya yang sudah tak
memungkinkan. Perusahaan juga sudah
menyanggupi untuk menyelesaikan percetakan surat suara baru pada waktu yang
kita tentukan. Kita yakin bisa selesai tepat waktu, karena setiap dua menit
perusahaan itu bisa cetak 2.000 surat
suara," katanya.
Untuk anggaran menurutnya memang lebih mahal karena sudah
termasuk biaya pelipatan surat. Sehingga ketika surat suara sampai di KPU,
tinggal didistribusikan ke KPPS.
"Anggaran sebelumnya sekitar Rp 645 juta, yang sekarang
Rp 800 juta, lebih mahal karena selain surat suaranya lebih lebar karena
ditambah gambar dua pasangan calon, juga sekaligus dilipat disana. Jadi total
pengeluaran untuk mencetak surat suara sekitar Rp1,5 miliar," kata Saiful.
Saiful menambahkan, pendistribusian akan langsung dilakukan
setelah surat suara tiba di Kantor KPU Kota Tangerang. Dia yakin surat bisa
tiba tepat waktu di KPPS karena Kota Tangerang tidak ada hambatan geografis.
Dalam kesempatan tersebut, Saiful juga memperlihatkan contoh
suara suara yang telah dicetak. “Kami yakin, surat suara ini tidak akan
tercecer. Karena perusahaan itu benar-benar dijaga petugas polisi. Ketika ada
yang ingin masuk dan keluar, seseorang diperiksa seluruh badannya,” terangnya.