TANGERANG-Wali Kota Tangerang Wahidin Halim memberikan penjelasan terkait pemutusan kerjasama kesehatan gratis melalui program kartu multi guna (KMG) dengan lima rumah sakit, yakni empat RS Sari Asih Group dan RS Hermina. Menurutnya hal itu dilakukan karena pemerintah Kota Tangerang kesulitan membayar hutang ke rumah sakit tersebut.
"Kita belum bayar hutang dengan RS Sari Asih Rp 20 miliar lebih. Kita juga punya hutang ke RSU Kabupaten Rp 20 miliar. Sementara anggaran perubahan sampai saat ini belum diproses dewan. Jadi kita kurangi, kalau tidak akan jadi beban Rp 150 miliar sambai bulan Oktober nanti," katanya, Senin (26/8).
Menurutnya, pemutusan kerjasama memang akan dilakukan secara bertahap dengan rumah sakit lainnya, karena akan membuka pelayanan RSU Kota Tangerang. Tapi RSU yang rencananya akan dibuka Agustus, ternyata masih tahap finishing sampai September 2013.
"Peran RS lainnya akan kita kurangi secara bertahap," ujar Wahidin.
Terkait tudingan pemutusan kerjasama karena politis, menurut Wahidin justru pihak RS Sari Asih yang berpolitik. Pasalnya, kata dia, ada indikasi pasien pengguna KMG yang berobat di RS Sari Asih Group kerap ditanya terkait pemilihan wali kota.
"Itu dijadikan alat politik oleh Arief. Kalau pasien kita masuk, ditanya mau milih siapa," tukasnya.
Terkait ada akan diberlakukanya perogram pemerintah pusat yakni Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) untuk menanggung biaya kesehatan masyarakat pada tahun 2014, menurut Wahidin, program itu bisa menanggung anggaran kesehatan pemerintah Kota Tangerang agar tidak sebesar tahun ini.
"Sejauh bisa dicover BPJS kita biarkan, tapi tetap kita akan cover komponen biaya yang tidak ditanggung BPJS. Kita akan anggarkan untuk menutupi kekurangan. Seperti program Jamkesmas, untuk persalinan biasa ditanggung pusat, tapi persalinan cesar kita yang tanggung," katanya.