TANGERANG-Pilkada Kota Tangerang 2013-2018 dimenangkan oleh pasangan nomor urut 5, Arief R Wismansyah-Sachrudin.
Hal itu berdasarkan hasil penghitungan suara metode quick count (hitung cepat) yang dilakukan oleh PT Lingkaran Survei Kebijakan Publik berkerjasama dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) secara randome dengan mengambil sampel di 271 TPS dari 2.938 TPS yang ada di 13 Kecamatan yang ada di Kota Tangerang.
Hingga pukul 16.45 WIB, Pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin mendapatkan suara sebesar 47,84 persen. Diikuti kemudian pasangan nomor urut 2,Abdul Syukur –Hilmi Fuad 27,02 persen suara.
Kemudian pasangan Miing-Suratno mendapat 17,51 persen. Pasangan Harry Mulya Zein-Iskandar Zulkarnain mendapat 5,71 persen dan terakhir Ahmad Marju Kodri-Gatot Suprijanto mendapat 1,92 persen.
“Artinya, pasangan ini sudah memenangkan Pilkada Kota Tangerang berdasarkan hitungan cepat kami. Ini tidak akan berubah posisi, karena sisa nya adalah 5,17 persen. Kalau pun berubah paling hanya belakang koma saja,” ujar Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik Sunarto Ciptoharjo di Hotel Soll Marina, Serpong, Kota Tangsel pada Sabtu 31 Agustus 2013.
Lingkaran Survei Kebijakan Publik juga memetakan zona basis dukungan dua pasangan calon itu, dan seluruhnya rata dimenangkan Arief-Sachrudin.
“Dari 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang Arief-Sachrudin menang. Zona 1, Karawaci, Tangerang dia mendapat 50,72 persen, zona 2 Cibodas, Jatiuwung 49,65 persen, zona 3 Benda, Batuceper, Neglasari 48.70 persen, zona 4, Cipondoh, Pinang 48,90 persen dan zona 5, Larangan, Ciledug, Karang Tengah 42,53 persen. Bahkan kita lihat di Kecamatan Pinang pun Arif –Sachrudin memang dengan perolehan angka 48,01 persen. Abdul Syukur –Hilmi 26,75 persen, Miing –Suratno 17,62 persen. HMZ-Iskandar 5,07 persen, AMK-Gatot 1,92 persen, ” ujarnya.
Menurut Sunarto, hasil yang diperoleh berdasarkan metode quick count itu bersifat sementara dan tidak mutlak dijadikan dasar kemenangan bagi salah satu pasangan calon. Karena, pihak yang memiliki legitimasi menentukan pemenang adalah KPUD Kota Tangerang.
“Metode
multistage random sampling ini juga memiliki tingkat kesalahan , namun prosentasenya sangat kecil sekali, karena margin errornya hanya 1 persen,” ujarnya.
Menurut Sunarto, Jokowi effect yang tadinya diharapkan bisa mendongkrak eletabilitas Miing ternyata tidak bisa di Kota Tangerang. “Mungkin karena intensitasnya kurang lama dia turun. Sedangkan endroser Wahidin Halim kepada adiknya Abdul Syukur juga tidak bisa mengangkat suara yang berarti,” ujarnya.