Connect With Us

Pewarta Foto Tertipu Komplotan Dokter Gadungan

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 9 Oktober 2013 | 19:20

foto pelaku dan barang yang hilang (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


TANGERANG-Fotografer media berita online thejakartatimes.com, Donal Husni, 39, menjadi korban penipuan oleh pelaku yang mengaku sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Usada Insani, di Jalan KH Hasim Ashari, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Pelaku berhasil membawa kabur kamera SLR milik korban senilai Rp 39 juta. Aksi pelaku ini sempat tertangkap CCTV rumah sakit tersebut, Selasa (8/10).

Peristiwa tersebut berawal ketika Donal hendak menjual kamera SLR merk Canon IOS 5D lewat forum komunitas jual beli online Kasus. Lalu tiga hari sebelum kejadian, pelaku mengubungi Donal lewat telepon seluler dan menanyakan kamera miliknya.

Setelah beberapakali menghubungi dan menyepakati harga, akhirnya pelaku yang mengaku bernama Hairul ini mengajak Donal bertransaksi di RS Usada Insani pada Selasa (8/10), pukul 14.00 WIB.

"Dia  mengaku dokter bedah di RS Usada Insani, lulusan FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Saya enggak curiga sama sekali, akhirnya saya datang ke sana," kata warga Perumahan Ciater Permata, BSD, Tangsel ini, Rabu (9/10).

Setelah sampai di lokasi, Donal menghubungi pelaku. Lalu dia dihampiri oleh rekan pelaku yang mengaku sebagai sopirnya. Selanjutnya, Donal diajak ke kantin RS Usada Insani untuk bertemu Hairul. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Hairul datang dengan menggunakan seragam dokter.

"Dia pakai jas dokter warna putih dan kacamata, tapi tidak ada atributnya. Saya percaya saja karena penampilannya memang mirip dokter. Lalu dia melihat-lihat kamera saya, dia menawar Rp28 juta, tapi saya bilang tetap Rp 39 juta," ujar Donal.

Kemudian, pelaku mengaku hendak mencoba kamera tersebut di dalam ruangan kantornya. Namun,  dia melarang Donal ikut karena ruangan tersebut hanya boleh dimasuki karyawan RS Usada Insani. Donal yang tidak menaruh curiga menuruti saja keinginan pelaku.

"Lalu pelaku yang ngaku dokter itu dan rekannya yang sopir ikut. Saya menunggu hampir 15 menit, tapi tidak ada kabar. Saya jadi curiga dan langsung menghubungi dia. Ternyata ponselnya sudah tidak aktif. Disitu saya baru sadar sudah ditipu," katanya.

Donal menjelaskan, pelaku membawa kamera SLR merk Canon IOS 5D, dua lensa dan satu flash yang benilai Rp39 juta. Dia pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cipondoh. Aksi kedua pelaku ternyata telah terekam CCTV.

Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengamankan rekaman CCTV tersebut.

Kapolsek Benteng Kompol Sukarna mengaku akan menindak lanjuti laporan tersebut. “Kami akan tindak lanjuti, tapi tanya Reskrim saja,” singkatnya.
HIBURAN
Kenapa Kucing Suka Tidur di Alat Elektronik? Ini Alasannya

Kenapa Kucing Suka Tidur di Alat Elektronik? Ini Alasannya

Jumat, 22 November 2024 | 10:42

Bagi para pemilik kucing, pemandangan kucing yang tidur atau duduk di atas alat elektronik seperti laptop atau komputer tentu sudah sangat familiar.

BANTEN
Tak Berseberangan, Airin-Ade Tegaskan Sejalan dengan Pemerintahan Presiden Prabowo

Tak Berseberangan, Airin-Ade Tegaskan Sejalan dengan Pemerintahan Presiden Prabowo

Jumat, 22 November 2024 | 20:05

Calon Gubernur Banten nomor urut 01, Airin Rachmi Diany menyatakan berkomitmen untuk mendukung dan sejalan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

MANCANEGARA
Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat ke-47

Kamis, 7 November 2024 | 09:27

Donald Trump resmi kembali ke Gedung Putih setelah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Kemenangan ini diumumkan oleh kantor berita The Associated Press pada Rabu dini hari waktu setempat.

NASIONAL
Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Tidak Setiap Daerah Cocok, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPBD Dihapus

Jumat, 22 November 2024 | 16:10

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus. Ia menilai, sistem tersebut tidak cocok diterapkan di semua daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill