TANGERANG-Uun,20, seorang pembantu rumah tangga (PRT) dikediaman pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD), nekat loncat dari lantai dua rumah majikannya itu pada Selasa (12/11) sekitar pukul 11.00 WIB.
Uun mengaku selama bekerja dua bulan di rumah yang terletak di Perumahan Cimone Mas Permai, Jalan Jayapura, No.17 , Karawaci, Kota Tangerang itu, dirinya mengalami penganiayaan sang majikan.
Akibat diperlakukan yang dianggapnya tak manusiawi itu, Uun akhirnya nekat melarikan diri dari rumah tersebut dengan meloncat dari lantai dua setinggi empat meter. Tetapi, akibatnya Uun mengalami patah pada tulang punggungnya. “Kedua majikan saya (suami istri) suka mukulin saya,” ujar Uun saat ditemui di RS Sari Asih.
Menurut Uun, perlakuan peristiwa pemukulan terhadap dirinya sudah sering terjadi. Ditanya penyebab sang majikan marah hingga dirinya dipukul, Uun mengaku, hanya permasalahan sepele . “Saya suka lupa menyetrika, tumpahin nasi, air keran lupa dimatikan, masalah sepele,” ujarnya.
Uun juga mengaku, selama bekerja dua bulan itu dirinya belum dibayar gajinya. Peristiwa terakhir, menurut Uun, pagi tadi sekira pukul 05.30 WIB . Ketika itu Uun tidak menyetrika pakaian sang majikan. Seketika itulah pelaku marah dan memukul kepala korban sehingga korban merasa tidak kerasan berada di rumah tersebut .
"HP (
handphone) saya saja di sita oleh majikan supaya saya tidak bisa menelepon siapa -siapa " ungkapnya.
Usai loncat dari rumah tersebut, Uun yang tak berkutik karena mengalami patah tulang ditolong warga yang melintas di rumah tersebut. Kemudian Uun mengaku dibawa oleh lima orang warga sekitar ke RS Sari Asih Karawaci Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, Kapolsek Karawaci Kompol Jonny Panjaitan mengatakan, pihaknya telah mengetahui informasi tersebut. Dan, selanjutnya, akan melimpahkan kasus tersebut ke Polres Metro Kota Tangerang untuk ditangani oleh bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Kami Polsek hanya menangani sementara saja,untuk selanjutnya di proses di sana ,” ujarnya.
Sedangkan Herry Irfanto ,32, sang majikan berkilah tidak mengetahui kejadian tersebut. Namun, diakuinya Uun memang pembantu yang malas. “Sehingga istri saya tidak percaya kepada pembantu kami itu,” tuntasnya.