TANGERANG-Hujan yang mengguyur kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang tak menyurutkan niat para Caleg NasDem untuk blusukan bertemu dan berdialog langsung dengan masyarakat.
Malam itu tiga Caleg asal partai NasDem, Hermawi F Taslim (Caleg DPR RI Dapil III Tangerang Raya), Yulia Nurul Hasanah(Caleg DPRD Provinsi, Dapil Tangerang Kota-B) dan Husrini Hamzah (Caleg DPRD kota Tangerang, Dapil Pinang - Cipondoh), menelusuri sebagian besar kawasan Kunciran Jaya untuk menyapa dan berdialog dengan masyarakat guna mendapat masukan yang sungguh-sungguh merupakan aspirasi masyarakat.
Hermawi F Taslim mengatakan, sesuai dengan amanat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, para caleg harus membekali dirinya dengan aspirasi rakyat yang diperoleh secara langsung dalam dialog silaturahmi.
"Memilih wakil rakyat itu seperti memilih suami atau istri, jadi prinsipnya masyarakat harus bertemu langsung dengan caleg untuk mengukur bibit, bobot dan bebetnya sebelum menjatuhkan pilihan," ungkapnya, usai blusukan di Kunciran Jaya.
Dikatakan keliru jika masyarakat memilih hanya berdasarkan kartu nama, stiker, baliho/spanduk, karena semua alat peraga tersebut tidak bisa diajak berdialog, dengan demikian masyarakat akan tertipu karena tidak mengetahui dan tidak mengenal Caleg tersebut secara tatap muka.
"Dari mana bapak atau ibu bisa memastikan bahwa orang yang ada didalam gambar kartu nama tersebut punya kemampuan, tidak cacat, dan cakap dalam menjalankan tugas wakil rakyat tanpa bertemu dan berdialog seperti yang dilakukan oleh para caleg NasDem malam ini,"
ujarnya.
Oleh Karena itu, wakil ketua Badan Advokasi Hukum(BAHU) DPP Partai NasDem tersebut berpesan agar pada pemilu 2014 para pemilih tidak lagi mendasarkan pilihannya pada alat-alat peraga. Namun, memilih calon yang dikenal, mau datang berdialog dan punya kemampuan menyalurkan aspirasi warga.
"Untuk itu kita kedepankan dialog silaturahmi dan bertatap muka dengan masyarakat," katanya.
Diketahui, selama dialog silaturahmi tersebut terungkap tiga masalah masyarakat Kunciran Jaya yang telah bersifat akut, lama dan cenderung tidak tertangani baik oleh masyarakat maupun pemerintah yaitu :
1. Masalah Kesempatan kerja yang semakin sulit, sehingga sebagian besar warga kunciran jaya mengandalkan profesi tidak tetap sebagai Kuli Bangunan.
2. Masalah pembuangan sampah yang belum ada Penampungannya. Sehingga masyarakat terpaksa membuang sampah dimanapum memungkinkan, akibatnya bau tidak sedap dan kebersihan lingkungan sering timbul.
3. Masalah pendidikan, meskipun uang sekolah telah dibebaskan namun warga masih sangat diberatkan oleh berbagai kutipan dan pembelian perlengkapan seperti : Pakaian Olah raga,Baju Batik,Baju Seragam dan Buku-buku serta perlengkapan lainnya yang harganya semakin
tidak terjangkau.